Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta menggelar apel siaga "Setia Megawati, Setia NKRI" yang diikuti 11.000 orang di di Lapangan Arcici, Rawasari, Jakarta Pusat, Sabtu, di mana kader dan struktur PDIP DKI Jakarta menyatakan siap membela keberagaman, kebhinekaan dan menjaga NKRI.

Di bawah guyuran hujan, massa berbondong-bondong datang dari berbagai penjuru wilayah Jakarta menuju Arcici sejak pukul 08.00 WIB. Mereka secara tertib dan penuh semangat mendengungkan hidup Mega! Hidup NKRI!, Hidup Ahok-Djarot menuju DKI 1.

Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Widjaja yang menjadi inspektur upacara, mengatakan, PDIP telah menetapkan diri sebagai partai berideologi Pancasila 1 Juni 1945.

"Mencermati situasi dan kondisi yang mengemuka di media massa saat ini, membuat PDI Perjuangan merasa perlu bergegas kembali, menyiapkan barisan dan mengkonsolidasikan kekuatan partai untuk turut memikul beban guna menjaga ideologi Pancasila di bawah Komando Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Ady.

Ady lalu mengutip pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 PDIP pada 10 Januari 2017 lalu di Jakarta.

"Beliau memerintahkan, PDIP selalu ikut dan berdiri kokoh menjaga jalannya Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai pemerintahan yang terpilih secara konstitusional melalui Pemilu langsung. Anak-anak saya ini nakal-nakal Pak Presiden, tetapi kalau untuk bangsa, jiwa mereka berikan. Kalau ada yang macam-macam, Bapak Presiden dan Wakil Presiden panggil kami. PDIP tetap memilih jalan ideologis. PDIP menyatakan diri tidak hanya sebagai rumah kaum nasionalis, tetapi juga sebagai rumah kebangsaan bagi Indonesia Raya," ujarnya.

Ady menyambut perintah Ketua Umum agar kader dan struktur PDIP di Jakarta bersiap diri, khususnya Pilkada DKi 15 Februari 2017.

"Kita sebagai kader partai wajib menjaga pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta berjalan kondusif, aman, dan damai. Dan, tentu saja, mengamankan rekomendasi Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot dalam satu putaran," tambah Ady.



Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017