Mataram (ANTARA News) - Nicolas (39), wisatawan asal Prancis dilaporkan hilang saat menyelam di perairan Gili Panggang, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis, sekitar pukul 11.00 WITA.

Hubungan Masyarakat (Humas) Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Kantor SAR Mataram Putu Cakra Ningrat, di Mataram, membenarkan adanya laporan mengenai hilangnya wisatawan asal Prancis tersebut.

"Kami menerima informasi dari kepolisian yang lebih dulu mendapatkan laporan dari para rekan korban," katanya.

Nicolas diketahui menginap di salah satu hotel di Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah, bersama dua orang rekannya, yakni Julien (29), dan Benjamin (42). Keduanya juga warga negara Prancis.

Dari informasi yang diperoleh, kata Cakra, korban bersama dua rekannya berangkat dari penginapan menuju Gili Panggang pada pukul 08.00 WITA.

Korban dan dua rekannya didampingi tiga orang pemandu wisata asal Kabupaten Lombok Tengah, yakni Muhamad (27), Galih Purwono (22), dan Budi (35).

Rombongan berangkat melalui pantai Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah, menggunakan perahu milik Dinas Perikanan setempat.

Mereka tiba di Gili Panggang, sekitar pukul 10.00 WITA, dan langsung melakukan aktivitas menyelam.

"Ketiga warga negara Prancis itu menyelam bersamaan, namun hanya Nicolas yang tidak muncul ke permukaan. Ditunggu hingga pukul 12.00 WITA, korban tidak muncul-muncul ke permukaan," ucap Cakra.

Dua rekan korban bersama tiga pemandu wisata, kata dia, akhirnya kembali ke pantai Selong Belanak dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Praya barat.

Basarnas Kantor SAR Mataram yang mendapatkan informasi dari kepolisian langsung mengerahkan tim yang beranggotakan 12 orang untuk melakukan upaya pencarian.

Pencarian dilakukan dengan menyisir perairan Gili Panggang, Sekotong dan sekitarnya menggunakan perahu karet.

"Hingga sore ini, korban belum berhasil ditemukan. Kami akan terus berupaya melakukan pencarian dan meminta bantuan nelayan juga," kata Cakra.

Pewarta: Awaludin
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017