"Pada 2017, WFP berencana membantu 4,6 juta orang di seluruh Sudan, termasuk 3,4 juta orang di Darfur dan 1,2 juta di Sudan Timur dan Tengah serta di Nil Biru, Kordofan Selatan dan Abyei," kata WFP di dalam siaran pers, yang salinannya diperoleh Xinhua pada Minggu (19/2).
Akses ke makanan di Sudan, katanya, terpengaruh oleh beberapa faktor, termasuk konflik, ketidak-stabilan ekonomi makro dan perubahan iklim. WFP menyatakan semua tekanan dan guncangan itu mengakibatkan kemunculan kembali keadaan darurat dan menambah parah krisis pengungsi serta orang yang jadi pengungsi di dalam negeri mereka.
"Kondisi ekonomi makro yang tidak mendukung dan guncangan yang berkaitan dengan iklim telah mengakibatkan inflasi, secara negatif mempengaruhi harga pangan, dan harga sorgum mencapai tingkat tertinggi pada 2016, 53 persen di atas harga rata-rata limka-tahun," katanya.
WFP menyediakan bantuan buat 3,9 juta orang di Sudan selama 2016.
Selain itu, sejak munculnya krisis di negara tetangganya, yang baru merdeka, Sudan Selatan pada Desember 2013, WFP telah menyediakan bantuan gizi dan pangan darurat untuk 240.000 pengungsi Sudan Selatan di Sudan.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
