Jakarta (ANTARA News) - Pelaku usaha mengharapkan agar pemerintah memberi dukungan agar industri tekstil nasional semakin berdaya saing dan kompetitif di pasar internasional.






"Industri tekstil di Indonesia sangat potensial, namun masih belum kompetitif jika dibandingkan India, Bangladesh dan Vietnam," kata Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Ravi Shankar di Jakarta, Senin.




Menurut Ravi, pemerintah tidak harus memberikan fasilitas perpajakan, namun dapat diberikan dalam bentuk lain, misalnya perdagangan yang adil.




"Dibutuhkan 'fair trade'. Impor harus resmi. Tidak perlu perpajakan. Kalau protected, nanti berat ke hulu juga. Tapi yang kita harapkan adalah industri yang kompetitif," ujar Ravi.




Selain itu, lanjut Ravi, dunia usaha juga perlu dukungan berupa harga energi yang terjangkau, seperti harga listrik dan gas.




"Nah, kita beda dengan negara lain. Harga listriknya beda, harga gasnya beda, jadi yang perlu perhatian dari pemerintah adalah 'logistic cost' kita yang tinggi," katanya.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017