Selama bertahun-tahun, kami mendengar cerita tentang warga yang menderita atau tewas ..."
Ontario (ANTARA News) - Elizabeth Wettlaufer, seorang perawat Kanada mengaku bersalah pada Kamis (1/6) karena menggunakan insulin untuk membunuh delapan pasien lanjut usia di panti jompo lebih dari tujuh tahun lalu, kata jaksa setempat.

Ia dituduh membunuh lima wanita dan tiga pria di kota Woodstock, Ontario, dan London pada 2007 hingga 2014. Korban tewas berusia antara 75 hingga 96 tahun, demikian laporan Reuters.

Wettlaufer di pengadilan mengaku membunuh korban dengan menggunakan insulin tanpa alasan kesehatan, kata jaksa dalam pernyataan melalui surat elektronik.

Dengan alasan tidak jelas pula, Wettlaufer, mengaku bersalah terhadap delapan dakwaan pembunuhan tingkat pertama, empat dakwaan percobaan pembunuhan lain dan dua dakwaan melakukan serangan.

Dia dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup saat pengumuman putusan hukuman yang akan diberikan dalam beberapa hari ke depan.

Kelompok advokasi CARP, yang sebelumnya dikenal sebagai Asosiasi Pensiunan Warga Kanada, pada Kamis meminta publik melakukan penyelidikan tentang penyalahgunaan perawatan jangka panjang di Kanada, dengan mengatakan bahwa kasus Wettlaufer adalah bagian dari krisis yang berkembang.

"Selama bertahun-tahun, kami mendengar cerita tentang warga yang menderita atau tewas (karena) mengabaikan, menyalahgunakan dan melakukan kekerasan dalam fasilitas yang bertujuan untuk memberikan perawatan," Kata Wanda Morris, wakil presiden advokasi untuk CARP.

Perkara pembunuhan dengan menimbulkan banyak korban jarang terjadi di Kanada.

Perkara Wettlaufer adalah yang terbesar di provinsi Ontario sejak 2006, ketika lima orang didakwa atas pembunuhan delapan anggota kelompok motor. Mereka dihukum penjara seumur hidup sebagai aksi jera maksimal, karena Kanada tidak memberlakukan hukuman eksekusi mati.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017