Jakarta (ANTARA News) - Direktur PT Raja Garuda Emas (RGE) Group Anderson Tanoto mengatakan komitmen yang dijalankan perusahaannya untuk berbisnis tidak main-main dengan menanam modal segar bernilai triliunan rupiah di tengah-tengah persaingan global dan perubahan cepat dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami ingin berbisnis dengan menjalankan perusahaan atas prinsip 5 C yakni baik untuk community (komunitas), country (negara), company (perusahaan), climate (iklim) dan cuntomer (pelanggan)," kata Anderson dalam forum silaturahimm dan buka puasa dengan pemimpin dan tokoh media massa di Jakarta, Senin.

Dalam acara yang dipandu Prof. Rhenald Kasali, Anderson yang disertai Managing Director Asian Agri Group Kelvin Tio, Direktur APRIL Rudi Fajar dan Ketua Pengurus Tanoto Foundation Sihol Aritonang memastikan bahwa RGE akan memiliki investasi yang semakin besar di Indonesia.

RGE adalah perusahaan taipan raksasa yang dimiliki oleh Sukanto Tanoto, pemilik kekayaan terbesar nomor lima di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2013. Anderson adalah putera keempat dari Sukanto Tanoto yang masih berusia di bawah 30 tahun.

Sukanto Tanoto memulai bisnis di tahun 1967 dan selama 50 tahun membangun bisnis dengan investasi terbesar di Indonesia. Pencapaian bisnis antara lain dengan membangun industri kayu lapis pertama untuk mengurangi ekspor kayu gelondongan pada tahun 1973. Sebagai salah satu pelopor dalam kemitraan dengan petani melalui program Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-TRANS) sejak tahun 1987. Membangun industri pulp dan kertas terintegrasi terbesar dunia di desa Pangkalan Kerinci pada tahun 1994 untuk meningkatkan nilai tambah dan ekspor.

Bisnisnya, hutan tanaman industri pulp dan kertas melalui April, kebun dan pengolahan kelapa sawit Asian Agri, serta bisnis gas dan minyak bumi melalui Pacific Gas & Oil di sejumlah negara di antaranya Indonesia, China, Brazil dengan pasar di seluruh dunia.

Berawal dari kepedulian terhadap dunia pendidikan Sukanto mendirikanTanoto Foundation tahun 1981 di tanah kelahirannya, Sumatera Utara, dengan misi penanggulangan kemiskinan di seluruh Indonesia. Karya Tanoto Foundation telah menjangkau penduduk Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pedesaan.

Komitmen Sukanto di Indonesia terus berlanjut mendukung program hilirisasi melalui pembangunan pabrik kertas dan mendukung ketahanan energi nasional dengan membangun fasilitas pengolahan biodiesel.

Perusahaan besar tersebut telah mengembangkan bisnis gas alamnya di Kanada, China dan Brazil. Namun Indonesia akan tetap menjadi pusat investasi terbesar RGE karena menurut Anderson Indonesia sangat potensial untuk berinvestasi.

Lebih jauh Anderson mengatakan produk digital memang semakin marak namun bisnis utama RGE akan tetap tumbuh untuk kebutuhan industri dan karena masyarakat masih membutuhkan penggunaan kertas.

"Masih banyak negara yang memerlukan kertas dan kami mengembangkan binis kertas yang spesifik juga," kata dia.

Pasar berkembang
India, Pakistan dan Bangladesh merupakan pasar yang sedang berkembang memerlukan kertas dan pihaknya siap menyediakan kebutuhan kertas, kata dia.

Anderson mengusung pengubahan pola informasinya ke publik dengan menerapkan transparansi agar masyarakat mengetahui bagaimana mereka mengelola RGE, RAPP, Asian Agri, Sateri Holdings Limited dan Pacific Oil & Gas.

Dia memosisikan bisnis kertas dan bubur kayu, minyak, gas serta kelapa sawit adalah bisnis jangka panjang yang membutuhkan kepastian dan dukungan banyak pihak agar keberadaannya terjaga dalam jangka waktu yang lama.

Untuk itu. dia membutuhkan kepercayaan dari masyarakat bahwa perusahaan dikelola secara benar dan tidak merugikan pihak manapun, baik negara maupun masyarakat.

Direktur PT Managing Director Asian Agri Group, Kelvin Tio, mengatakan pasar internasional, terutama negara-negara Eropa, sangat tertarik dengan minyak lestari.

"Karena itu, Asian Agri mendampingi para petani binaannya dalam pembinaan praktik perkebunan berkelanjutan, sehingga sertifikasi yang dimiliki akan memberikan kepastian pasar bagi minyak sawit yang dihasilkan oleh petani mitra kami," kata dia.

Lebih dari 70 persen dari perkebunan Inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara , Riau dan Jambi serta perkebunan petani plasma di Propinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO. Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaan baik yang di bawah skema petani plasma maupun skema KKPA. 

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017