Oslo (ANTARA News) - Keputusan Norwegia memperpanjang kehadiran Marinir Amerika Serikat di negara mereka akan memperburuk hubungan dengan Rusia tetangganya dan meningkatkan ketegangan di sisi utara NATO, kata kedutaan Rusia di Oslo kepada Reuters pada Sabtu.

Sekitar 330 marinir akan ditempatkan di Norwegia hingga akhir 2018, kata pemerintah pada Rabu, menggandakan masa dari yang semula dinyatakan sebagai masa percobaan satu tahun.

Penyebaran pada Januari itu untuk berlatih perang musim dingin dan ski lintas alam serta mengikuti pelatihan bersama, menandai pasukan asing pertama ditempatkan di anggota NATO sejak Perang Dunia Kedua berakhir.

"Kami menganggap langkah itu bertentangan dengan kebijakan Norwegia tidak menggelar pangkalan tentara asing di negara tersebut pada masa damai," kata kedutaan Rusia dalam pernyataan tertulis kepada Reuters.

Selanjutnya, masalah itu membuat Norwegia mitra tidak sepenuhnya dapat diduga juga dapat meningkatkan ketegangan serta menyebabkan keguncangan di wilayah Utara, tambahnya.

Norwegia meremehkan kepentingan penyebaran tersebut, dengan menekankan unsur pelatihan dan menyangkal bahwa kedatangan Marinir itu ditujukan terhadap Rusia. Pasukan Amerika Serikat tersebut ditempatkan sekitar 1.500 kilometer dari perbatasan Rusia.

"Kehadiran tingkat tinggi sekutu menciptakan ketenangan pada masa damai, yang menghasilkan pencegahan dan pertahanan," kata Menteri Pertahanan Norwegia Ine Eriksen Soereide dalam pernyataan pada 21 Juni.

Keputusan pemerintah minoritas kanan-tengah itu mendapatkan dukungan luas dari partai oposisi Norwegia, tapi dikritik kelompok kiri jauh.

"Penyebaran itu menunjukkan pemerintah lebih ingin disukai Amerika Serikat dan di NATO daripada menjalankan kebijakan keamanan bertanggung jawab," kata Lars Haltbrekken dari Partai Kiri Sosialis Norwegia kepada penyiaran umum NRK.

(B002/a032) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017