Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan dua helikopter pengebom air menanggulangi kebakaran lahan gambut di Kabupaten Aceh Barat, Aceh.

"Yang satu, sudah tiba tadi sore tepat pukul 16.00 Wib, dan besok, satu helikopter lagi," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Yusmadi di Banda Aceh, Selasa.

Menurutnya, satu unit helikopter jenis Mi-17 VN buatan Rusia tersebut, telah siap untuk melakukan operasi pengeboman dengan menggunakan air dari udara.

Tercatat helikopter tersebut mampu menggotong air hingga lima ton dalam sekali terbang, dan menumpahkan pada sasaran di kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar.

Data terakhir Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika setempat menyebut, 35 titik panas terpantau berada di wilayah Aceh yang tersebar di delapan kabupaten/kota.

Titik panas terbanyak diantaranya terdeteksi di Aceh Barat 12 titik, dan 11 titik di Nagan Raya, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Aceh Tengah sama-sama tiga titik.

"Semua biaya untuk kedua heli ini selama operasi padamkan api di wilayah Aceh, ditanggung oleh BNPB," katanya.

"Alhamdulillah, kita bersyukur. Mudah-mudahan kebakaran lahan gambut di Aceh Barat dan sekitarnya bisa segera padam," tutur Yusmadi.

Komandan Kodim 0116/Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi melaporkan, helikopter jenis MI-17 VN tersebut, tiba di Bandara Cut Nyak Dhien di Kabupaten Nagan Raya pada Selas petang.

"Heli BNPB ini terbang dari Dumai menuju Bandara Cut Nyak Dhien, guna membantu penanggulan kebakaran lahan di tiga kabupaten yakni Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya," katanya.

Untuk sementara, ucapnya, helikopter itu dalam status siaga di Bandara Cut Nyak Dhien. Sebab rencananya akan mulai melakukan kegiatan operasi pengeboman dengan menggunakan air pada Rabu, (26/7).

Laporan diterima BPB Aceh, jumlah lahan gambut terbakar di Aceh Barat telah mencapai 60 hektare lebih yang tersebar di enam kecamatan.

(T.M046/B008)

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017