Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menggelar pelatihan atau workshop Hasil Litbang Unggulan 2017 yang diikuti oleh 11 Balai Besar dan 11 Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Sudah banyak hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dan perekayasa, walaupun masih ada kendala dalam pemanfaatan dan pengaplikasiannya di dunia industri," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Ngakan Timur Antara, di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, lanjut dia, penelitian dan pengembangan teknologi industri di lingkungan Kementerian Perinduatrian akan terus didorong untuk berkolaborasi dengan dunia usaha, peneliti dan perekayasa serta pemerintah dalam memfasilitasi kegiatan litbang terapan.

Terkait peningkatan daya saing industri nasional, Kemenperin berupaya untuk meningkatkan program dan kegiatan yang memberikan nilai tambah terbesar pada rantai nilai industri, yaitu pada aktivitas riset dan pengembangan (R&D), branding dan desain serta aktivitas marketing dan layanan after sales.

Salah satu program yang sedang didorong untuk meningkatkan nilai tambah industri yakni pengembangan R&D untuk tiga hal, yakni pemenuhan bahan baku dan bahan penolong di dalam dalam negeri, untuk konversi dan diversifikasi energi, serta untuk minimasi dan pemenfaatan limbah.

"Oleh karena itu, Balai Besar dan Baristand Industri di lingkungan BPPI diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan memiliki komitmen yang kuat terutama dalam berbagai kegiatan," ujar Ngakan.

Dia berharap, Balai Besar dan Baristand Industri berkomitmen dalam pelaksanaan inovasi dan riset yang dibutuhkan industri, penyediaan solusi teknis terhadap permasalahan yang dihadapi dunia usaha, revitalisasi fungsi litbang teknologi dan peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.

Diketahui, BPPI Kementerian Perindustrian memiliki 22 unit lembaga penelitian yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Ambon. Adapun jumlah peneliti yang ada saat ini sebanyak 334 orang dan 60 orang perekayasa.

Selain itu, satu unit Baristand Industri sedang didirikan di Pekanbaru, di mana saat ini masih dalam proses masuk ke lembaran Negara dan proses peresmian.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017