Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan PT Pupuk Kujang tengah menjajaki investasi di Laos yang memiliki sumber daya alam potasium.

"Ada rencana PT Pupuk Kujang untuk berinvestasi di sana, jadi pembahasan awal sudah dilakukan cukup lama," kata Menlu usai mendampingi Wakil Presiden menerima Menlu Laos Saleumxay Kommasith di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan pembicaraan terkait investasi tersebut cukup intensif dilakukan antara kedua negara. Dalam kunjungan Menlu Laos Saleumxay Kommasith ke Indonesia, direncanakan juga akan mengunjungi PT Pupuk Kujang.

"Besok beliau akan berkunjung ke sana untuk melihat fasilitas kapasitas yang dimiliki Pupuk Kujang dan mudah-mudahan ini akan berakhir dengan investasi kita ke luar, karena kan untuk negara ASEAN beberapa negara kita juga mulai berinvestasi di mereka karena investasi ke luar itu juga tidak kalah strategisnya." katanya.

Menlu mengatakan, selain PT Kujang, Pertamina dan PT Antam juga tengah menjajaki untuk berinvestasi di Laos. Pertamina menurut Menlu berkeinginan untiuk berinvestasi retail bisnisnya dan PT Antam tengah melirik investasi di bidang pertambangan emas.

Perayaan 60 tahun hubungan diplomasi Indonesia dan Laos dapat menjadi momentum mendorong terwujudnya investasi tersebut. Dalam pertemuan ke-5 komisi bersama untuk kerja sama bilateral (JCBC) antarkedua negara yang dilaksanakan di Jakarta 26-27 Juli 2017, Menlu mendorong hal ini agar dapat terwujud.

Menlu berharap kesepakatan dapat ditandatangani saat kedatangan Perdana Menteri Laos ke Indonesia yang direncanakan pada Oktober mendatang.

"Saya sampaikan kalau memungkinkan paling tidak apa yang dibahas secara intensif ini ada beberapa yang bisa dikongkretkan, masih adalah kalau misalnya Oktober. Agustus, September oktober, tiga bulan untuk mengkonkretkan semuanya," katanya.

Namun demikian, ia tidak mengetahui pasti potensi investasi yang direncanakan ditanamkan di Laos sebab pihaknya hanya pembuka jalan bagi investasi Indonesia ke luar negeri melalui jalur diplomasi.

"Tetapi at least dari segi politik kita sudah path the way, kita sudah buka mengenai masalah pemberian konsesi dan sebagainya itu, itu pada ranah saya yang harus membuka semuanya, pada saat sudah harus hitung-hitungan tentu BUMN kita yang harus akan maju ke Laos," katanya.

Ia mengatakan bila hal ini terwujud, maka ini dapat merupakan investasi pertama di negara tersebut selain bidang perfilman.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017