Bogor (ANTARA News) - Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH-IPB) menyelenggarakan pelatihan biosafety dan biosecurity bagi praktisi laboratorium BSL-3 Laboratory, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerja Sama dan Pengembangan FKH IPB, Trioso Purnawarman mengatakan, para peserta pelatihan mendapatkan manajemen bagaimana teknik biosafety terhadap dirinya, dan biosecurity terhadap orang lain dan lingkungan.

"Biosafety adalah suatu disiplin dalam penanganan dan sistem kontaimen terhadap mikroorganisme menular dan bahan biologi berbahaya," katanya.

Ia menyebutkan, prinsip-prinsip biosafety yang diperkenalkan dalam pelatihan ini adalah sistem kontaimen laboratorium dan penilaian resiko yang meliputi dasar-dasar sistem kontaimen termasuk praktek dan teknik laboratroium yang benar, peralatan keselamatan, fasilitas yang melindungi pekerja laboratorium, lingkungan dan masyarakat dari terpaparnya mikroogranisme menular.

Menurutnya, hidup saat ini diera ketidakpastian dan perubahan. Agen infeksi dan penyakit baru telah muncul. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja dengan agen infeksi di riset publik maupun swasta, kesehatan masyarakat, laboratorium klinis dan diagnostik, juga fasilitas penelitian satwa.

IPB maupun direksi laboratorium penting untuk mengevaluasi dan memastikan efektivitas program keamanan hayati, kemahiran pekerja laboratorium serta kemampuan peralatan, fasilitas, dan praktik menejemen untuk menyediakan kontaiment dan keamanan agen mikrobiologi.

"Pelatihan ini merupakan yang keenam kalinya diselenggarakan oleh FKH IPB bekerja sama dengan Asosiasi Bioresiko Indonesia (ABI)," kata Trioso.

Ia mengatakan, pelatihan tersebut untuk mendorong kinerja para praktisi laboratorium yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Para peserta terdiri dari staf FKH, Pusat Studi Satwa Primata, mahasiswa S2 dan S3, dan dari Japan International Corporation Agency (JICA).

Pada pelatihan pertama, lanjutnya, menjelaskan mengenai pengetahuan dasar, bagaimana mengoleksi hewan sebelum hewan dibawa ke laboratroium, kemudian mengisolasi virus, bagaimana me-running alat Next Generation Sequence (NGS) yang merupakan alat andalan FKH-IPB.

"Selain itu, training of traner (TOT), melatih para trainer untuk menjalankan aktivitas di BSL-3," katanya.

Ia mengatakan, pelatihan dilakukan juga untuk memberikan pemahaman setiap orang khususnya yang akan menggunakan laboratorium, harus melakukan trainning terlebih dahulu. Pelatihan yang diberikan meliputi prinsip dasar laboratorium, biosafety dan biosecurity, manajemen resiko, biosafety cabinet, decontamination and waste management, infection substance transport, emergency response, BSL-3 praktices.

Trisono menambahkan, FKH IPB telah mendapatkan hibah hasil kerja sama dengan JICA dan tiga perguruan tinggi lainnya yakni Universitas Yamaguchi, Tokyo University, dan Nagoya University, berupa peralatan laboratarium BSL-3.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017