Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian meluncurkan satu unit kapal ternak dalam mendukung program ketahanan pangan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bay M Hasani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan satu kapal ternak tersebut merupakan dari tiga yang dibangun oleh PT Bahtera Bahari Shipyard, Batam.

Kapal tersebut ini merupakan bagian dari lima (lima) unit kapal ternak yang dibangun, sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Laut Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2015.

Adapun pelaksanaan pekerjaan pembangunan dua (dua) unit kapal pengangkut ternak lainnya dilaksanakan oleh PT Adiluhung Saranasegara di Bangkalan Madura Jawa Timur yang salah satunya telah diluncurkan pada bulan Juni 2017 lalu.

Dukungan terhadap pembangunan kapal khusus pengangkut ternak ini juga, dia menuturkan merupakan hasil penelitian dan Kajian Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Upaya Perbaikan Pada Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis Daging Sapi yang salah satu usulannya adalah mendorong pengembangan industri daging sapi di sentra produksi melalui revitalisasi rumah potong hewan dan pasar ternak serta membangun sarana dan prasarana transportasi untuk kelancaran distribusi daging dan ternak sapi.

Menurut Bay, kapal khusus pengangkut ternak merupakan kapal yang khusus digunakan untuk angkutan ternak antarpulau.

Dalam penerapannya kapal ini, lanjut dia, memerlukan penanganan yang khusus sehingga cara kerja di atas kapal jauh berbeda dengan kapal pada umumnya.

"Di Indonesia belum banyak kapal yang secara khusus dirancang untuk pengangkutan sapi, secara umum proses pengangkutan sapi menggunakan kapal kargo umum dan tidak dirancang untuk mengangkut sapi. Sehingga banyak sapi yang tidak terawat dengan baik pada saat proses pengiriman," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan proses pemindahan sapi dari truk ke kapal atau sebaliknya selama ini masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan mengaitkan tanduk sapi kemudian diangkat dengan crane yang dapat menambah tingkat stress pada sapi tersebut.

"Maka dari itu diperlukan kapal yang dapat memenuhi kebutuhan sapi pada saat sapi tersebut diangkut diatas kapal," katanya.

Adapun kapal pengangkut ternak yang dibangun di galangan Kapal PT Bahtera Bahari Shipyard memiliki panjang 69,78 meter dengan kecepatan percobaan adalah 12 Knot.

Kapal ini memiliki daya Mesin Utama sebesar 2 x 1400 HP dengan kapasitas ternak sebanyak 500 ekor sapi dan kapasitas Barang/kargo sebesar 150 ton serta jumlah awak kapal sebanyak 32 orang.

Sebelumnya, Bay juga meluncurkan satu unit kapal Kontainer 100 TEUs di galangan PT Orela Shipyard di Gresik pada Rabu (23/8) lalu.

"Pembangunan kapal Kontainer 100 TEUs diharapkan dapat menciptakan efisiensi biaya transportasi barang, penyediaan angkutan barang yang tetap dan teratur serta terjadwal, mengurai persoalan distribusi logistik nasional yang pada akhirnya akan tercipta sistem logistik yang andal," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017