Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan berkomunikasi dengan pemerintah Bangladesh untuk mengetahui kondisi ribuan pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri ke perbatasan Bangladesh-Myanmar.

"Sore ini saya akan mencoba berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh. Sekali lagi saya ingin mendapatkan informasi mengenai situasinya seperti apa," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di halaman istana kepresidenan Jakarta, Selasa.

Dalam komunikasi itu, Retno mengatakan, dia akan menyampaikan pesan berkenaan dengan penghalauan para pengungsi Muslim Rohingya serta menawarkan bantuan kepada Bangladesh untuk mengatasi masalah pengungsi.

Indonesia, ia menjelaskan, juga telah melakukan komunikasi dengan pemerintah Myanmar mengenai konflik yang kembali terjadi di Rakhine State.

Retno telah menghubungi Penasihat Keamanan Nasional Myanmar U Thaung Tun pada Selasa pagi untuk membicarakan situasi yang terjadi di Rakhine State.

Pemerintah Indonesia mengharapkan Myanmar mengutamakan sisi kemanusiaan dalam menyelesaikan konflik di Rakhine State, yang membuat warga Rohingnya mengungsi ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari kekerasan.

"Jangan sampai jatuh korban lebih banyak dari kalangan sipil terutama," katanya.

Penjaga perbatasan Bangladesh pada Senin (28/8) menghalau ribuan Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan terburuk di Myanmar yang dalam lima tahun belakangan telah menewaskan 104 orang.

Myanmar menolak kewarganegaraan Rohingya dan menganggap mereka sebagai pengungsi gelap dari Bangladesh meski mereka telah mendiami daerah tempat tinggal mereka selama berabad-abad dalam kondisi terpinggirkan dan terkadang mengalami kekerasan.

Sementara Bangladesh menganggap mereka sebagai pengungsi tidak resmi dari Myanmar dan memutuskan tidak mengizinkan mereka masuk ke wilayahnya.


Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017