Mataram (ANTARA News) - Tim pemeriksa kesehatan hewan kurban Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan cacing hati pada seekor sapi yang dipotong di kawasan Ampenan.

"Di hari pertama ini, petugas kami baru menemukan satu kasus cacing hati dari beberapa titik pemotongan hewan kurban," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Jumat.

Dikatakan, cacing hati itu ditemukan saat tim mulai memeriksa bagian hati sapi yang dipotong dan pada bagian lubang hati.

Bagian hati yang terindikasi cacingan itu biasanya keras dan berubah warna, tapi selama hati tidak berubah warna, bagian tersebut masih bisa dikonsumsi.

"Tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan sesuai kesepakatan awal tim, setiap ditemukan cacing hati, maka hati hewan kurban langsung dimusnahkan petugas agar tidak dibagi ke masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, tingkat temuan cacing hati saat pemotongan hewan kurban setiap tahun selalu ada namun persentasenya sangat kecil, hal itu salah satunya dipicu karena faktor makanan atau pakan yang dikonsumsi.

Kemungkinan, katanya, masih ada sisa telur cacing dan pakan dalam keadaan basah. "Karena itu, pakan yang baik untuk ternak adalah pakan yang sudah dikeringkan," katanya.

Menurutnya, satu kasus temuan cacing hati pada saat pemotongan hewan kurban di hari pertama ini, lebih sedikit jika dibandingkan dengan kasus tahun lalu.

"Tahun lalu, kasus temuan cacing hati pada hari pertama pemotongan hewan kurban sekitar tiga kasus," katanya.

Hal itu kemungkinan terjadi, karena Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah jatuh pada hari Jumat, sehingga jumlah hewan kurban yang dipotong pada hari pertama relatif sedikit.

"Kami memang sudah mengimbau masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan kurban pada hari Sabtu, agar petugas kami bisa melakukan pemeriksaan lebih maksimal," katanya.

Karenanya, kemungkinan pada hari Sabtu dan Minggu, aktivitas pemotongan hewan kurban akan lebih tinggi dibandingkan hari ini dan artinya masih ada peluang ditemukannya kasus serupa.

"Untuk itulah, 70 orang petugas pemeriksa hewan dan daging kurban besok akan berkerja lebih maksimal pada sekitar 240 titik pemotongan yang tersebar di enam kecamatan," katanya.

Dikatakan, pelayanan pemeriksaan hewan dan daging kurban oleh tim Dinas Pertanian diberikan secara gratis, karenanya masyarakat tidak perlu ragu untuk meminta tim kami untuk melakukan pengawasan dan pemeriksan hewan dan daging kurban agar daging kurban yang akan dibagi ke masyarakat adalah daging yang aman, sehat, utuh dan halal.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017