Beijing (ANTARA News) - Industri kendaraan energi baru (NEV) meliputi hibrida dan listrik yang ramah lingkungan di China mengalami pertumbuhan yang cepat dalam beberapa tahun terakhir ditunjukkan dengan pertumbuhan penjualan dan ekosistem industri yang membaik, menurut asosiasi industri di negara itu.

Produksi dan penjualan NEV telah melampaui 1 juta unit, dengan tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 200 persen, kata wakil direktur China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) Dong Yang dilansir dari Xinhua, Sabtu (2/9) waktu setempat.

Dengan lebih dari 50 persen hasil produksi, penjualan, dan kepemilikan kendaraan dengan energi baru di dunia pada 2016, China sekarang menjadi pemimpin global dalam pengembangan NEV.

Dong menjelaskan, para produsen baterai domestik, produsen motor, dan perusahaan lain dalam rantai pemasok telah menjadi penyuplai internasional yang signifikan, dengan lebih dari 70 persen pengiriman baterai NEV global berasal dari China.

Fasilitas pengisian umum di China telah melampaui 180.000, dengan cakupannya yang meningkat di daerah pemukiman, sepanjang jalan raya, dan ruang publik lainnya.

Perusahaan yang mengoperasikan NEV charging juga bermunculan dengan model bisnis yang inovatif, sementara dukungan pemerintah membuat NEV lebih murah dengan prosedur perizinan sederhana, kata Dong.

Sebanyak 507.000 kendaraan energi baru telah terjual di China pada tahun lalu, atau terbanyak di dunia untuk tahun kedua dan naik 53 persen dibandingkan 2015, menurut data CAAM.

Menurut rencana resmi pengembangan industri otomotif, China menargetkan produksi dan penjualan NEV mencapai dua juta per tahun pada 2020, atau empat kali lipat dari jumlah saat ini, demikian Xinhua.

Pewarta:
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017