Jakarta (ANTARA News) - Koperasi Jasa Gerakan Nelayan Tani (Kopja Ganti/KJG) siap mengembangkan koperasi sebagai lembaga ekonomi yang modern dengan memanfaatkan perangkat digital agar mampu mengejar ketertinggalan dan menjadi soko guru perekonomian bangsa.

Ketua Umum KJG Dadang Mishal Yofthie di Jakarta, Jumat, mengatakan, era digital bukan saja dinikmati oleh korporasi namun koperasi juga harus terpacu menjadi lembaga ekonomi yang modern dan serba digital.

Menurut dia, KJG merupakan koperasi produksi yang menggunakan teknologi berbasis digital yang dibangun di satuan unit terkecil di tingkat Kecamatan.

Untuk 2017, tambahnya, KJG akan membangun ratusan "Koperasi Produksi Digital KJG yang tersebar di Kecamatan-Kecamatan Sentra Pangan di lima propinsi utama yakni NTB, Jatim, Jateng, Jabar dan DKI Jakarta.

"Itu perlu dilakukan agar pusat ekonomi harus sudah dimulai dari Kecamatan." katanya.

Pilot project perdana KJG dibangun di Kecamatan Lunyuk Sumbawa NTB, dimana daerah itu merupakan sentra produksi jagung terbesar di Kabupaten Sumbawa.

"Di sana kami tengah bangun gudang penyimpanan jagung dalam berkapasitas besar, mesin pengering jagung (dryer) juga Silo," katanya.

Dengan fasilitas seperti itu, KJG Lunyuk mempunyai posisi tawar yang tinggi untuk menjual hasil panen para anggotanya karena kualitas jagung pipil yang keluar dari KJG Lunyuk sudah berkualitas standar pabrik pakan ternak (feedmill) sehingga keuntungan yang di dapat petani menjadi jauh lebih besar.

Deputi II Bidang Pengembangan Usaha dan Kemitraan KJG Pusat Wisnu Hermawan menyatakan, KJG membantu petani mulai dari nol baik dari penyiapan SOP (prosedur standar operasional), pengawalan IT (teknologi informasi), Diklat SDM (sumber daya manusia) hingga pencairan modal kerjanya.

Awal bulan Oktober tahun ini, Kecamatan Lunyuk melalui KJG, akan mendapatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) senilai Rp80,7 milyar dari BNI. Jumlah petani yang mendapatkan KUR sebanyak 3.500 petani pada tahap pertama dan akan dicairkan kembali hingga total 7500 petani.

Sementara itu Sekjen Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) M Yadi Sofyan Noor saat HUT KTNA Ke-46 di Yogyakarta beberapa waktu lalu mengatakan, tingginya minat anggota organisasi tersebut untuk turut serta dalam program KJG.

KJG dengan KTNA, tambahnya, telah membantuk Sekber untuk mengakomodasikan anggota KTNA yang masih saja sulit mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) akibat banyak prasyarat yang belum bisa dipenuhi petani.

Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017