Untuk itu kami masih membutuhkan dukungan dari Kementerian Pariwisata ..."
Roma (ANTARA News) - Indonesia dapat pelajar banyak dari Italia dalam upaya menarik wisatawan mancanegara, termasuk mengajak mereka datang dan berlibur ke Nusantara, kata Duta Besar RI untuk Italia dan Malta, Esti Andayani.

Apalagi,  Presiden Italia Sergio Matarella dalam kunjungan kerja ke RI pada November 2015 telah menandatangani Nota Kesepahaman Pariwisata dengan pihak Indonesia, ujarnya kepada ANTARA News di Roma, awal pekan ini.

Mantan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI itu mengemukakan, wisatawan mancanegara yang berwisata ke Roma mencapai lebih dari empat juta, sedangkan jumlah seluruh wisatawan yang berwisata ke Italia mencapai 43 juta orang.

"Perlu kerja keras," katanya, menanggapi perlunya Indonesia mengejar kunjungan wistawan mancanegara layaknya Italia.

Tantangan sekaligus peluang bagi pelaku bisnis wisata RI, menurut Esti, karena masyarakat Italia selama ini hanya tahu tentang Bali, apalagi wisatawan Italia lebih senang wisata alam dan laut.

Roma telah menjadi salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di dunia selama dua milenium terakhir sehingga Indonesia bisa pelajar dari Italia dalam upaya menarik wisatawan, terutama dari berbagai negara.

"Untuk itu kami masih membutuhkan dukungan dari Kementerian Pariwisata, dan juga industri pariwisata, ujar duta besar perempuan pertama di Italia, yang baru bertugas di Roma selama lima bulan itu.

Dalam nota kesepahan yang dilakukan Presiden Italia Sergio Matarella dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disepakati kerja sama yang dilakukan antara lain di bidang promosi pariwisata, pelatihan sumber daya manusia, dan pengembangan destinasi wisata.

Diplomat karir yang pernah menjadi Duta Besar RI di Oslo,Swedia, tersebut menilai bahwa konektivitas juga masih menjadi masalah selama ini yang disampaikan wisatawan Italia saat berada di Indonesia.

Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa KBRI Roma sedang menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan Singapura Airlines untuk membawa wisatawan Italia ke Indonesia.

Jumlah wisatawan Italia yang berwisata ke Indonesia saat ini tercatat 68.000 orang per tahun.

Di zaman Romawi, Roma adalah pusat dan kota peradaban Barat yang paling kuat, tercatat jumlah wisatawan yang datang ke Colosseum mencapai empat juta, sementara ke museum Vatikan mencapai 4,2 juta orang.

Selain masalah wisatawan, Dubes Esti menyatakan masalah kelapa sawit Indonesia sudah dapat diterima di Italia, bahkan digunakan untuk campuran kosmetika.

Dalam salah satu kesepakatan yang menjadi perhatian kedua negara adalah peningkatan kerja sama di bidang energi, terutama kelapa sawit sebagai salah satu sumber energi terbarukan, ujarnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma berharap ada investor Italia yang mau menanamkan modalnya di Indonesia, dan sebaliknya Italia juga berharap ada investor indonesia yang berinvestasi ke sana dalam upaya membuka hub dan juga gudang penyimpanan kelapa sawit.

Transaksi perdagangan Indonesia dan Italia pada tahun 2014 mencapai 4,01juta dolar Amerika Serikat (AS) yang surplus di pihak Indonesia, sedangkan investasi Italia ke Indonesia mencapai 63,02 juta dolar AS. Italia selama ini mengimpor kulit, fashion dan furnitur, demikian Esti Andayani.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017