Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA News) - Warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai mengungsi setelah  gempa bumi mengguncang daerah ini, Minggu, 8 Oktober.

"Hingga tadi malam pemerintah sudah membantu mengevakuasi warga yang berada di sekitaran Gunung Ile Lewotolok sebagai akibat dari guncangan gempa bawah laut yang terus saja terjadi dan merusak sejumlah rumah," kata Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Rabu.

Menurut Thomas, sebagian warga ditempatkan di Kantor Camat Ile Ape dan sebagian lainnya di bekas rumah jabatan Bupati Lembata di Lewoleba.

"Ada juga sebagiannya dijemput keluarga masing-masing dan tinggal di rumah keluarga yang aman," kata Thomas.

224 pengungsi mendiami Kantor Camat Ile Api dan 316 orang mendiami  bekas rumah jabatan Bupati Lembata.

Bantuan makan dan obat-obatan sebagai tanggap darurat disalurkan kepada semua pengungsi di dua lokasi ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan para warga yang menjadi korban gempa.

Status Gunung Ile Lewotolok masih berada pada level siaga, namun goncangan gempa bawah laut yang sudah berulang kali terjadi telah menimbulkan korban, antara lain sejumlah rumah rusak  tertindih bebatuan Ile Lewotolo sehingga 11 rumah rusak berat dan 29 rumah rusak ringan.

"Ini soal kemanusian jadi tidak harus menanti level gunung itu tinggi. Korban sudah terjadi saat ini dan butuh penanganan maksimal," kata Thomas.

Pemerintah terus memantau lereng dan lokasi Gunung Ile Lewotolok untuk memastikan tidak ada lagi warga yang masih tertinggal di sana.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017