Baru selesai muncul lagi pendapat seperti itu `apabeli mumet` (apa tidak pusing), saat ini saya no comment dulu lah."
Cirebon (ANTARA News) - Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis tidak mau mengomentari keputusan yang diambil oleh Dishub Jabar terkait larangan transportasi berbasis dalam jaringan (daring).

"Baru selesai muncul lagi pendapat seperti itu apabeli mumet (apa tidak pusing), saat ini saya no comment dulu lah," kata Azis saat ditanya awak media mengenai pelarang transportasi daring oleh Dishub Jabar di Cirebon, Rabu.

Azis mengatakan di Kota Cirebon baru saja kemaren bisa mendamaikan dua moda transportasi yang terus berseteru dan itu memerlukan waktu yang cukup lama sampai pada aksi damai.

Untuk itu Azis tidak berani berkomentar lebih jauh lagi tentang masalah transportasi konvensional dan daring, karena dikhawatirkan menimbulkan reaksi kembali dari kedua belah pihak.

"Baru selesai belum satu bulan kita perjanjian damai dan tempat penjemputan belum ditentukan masih dalam proses, eh ada perubahan dari provinsi, ya tentu pusing," ungkapnya.

Azis berharap kedua belah pihak tidak memanfaatkan informasi tentang larangan transportasi daring dari Dishub Jabar untuk dijadikan sebuah alasan perseteruan di Kota Cirebon.

Karena kata Azis di Kota Cirebon sudah sepakat untuk berdamai dan mereka pun sekarang saling berjabat tangan, dibuktikan dengan pembacaan ikrar damai serta adanya "Satgas Oke" yang mengawasi peraturan yang telah disepakati bersama.

"Harapan saya semoga kedua belah pihak itu tidak kemudian memanfaatkan informasi tentang larangan dari Dishub Provinsi untuk alasan terjadinya perseteruan kembali," katanya.

"Di Cirebon Insyaallah akan sesuai dengan kesepakatan begitu, masa baru jadi contoh sebentar mau ribut lagi," kata Azis lagi.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017