Sabang, Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pihak terkait untuk mewaspadai potensi cuaca buruk saat pelaksanaan "Sail Sabang" pada 28 November - 5 Desember 2017.

"Memasuki bulan November dan Desember secara historis Kota Sabang memiliki potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai," kata Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto di Sabang, Aceh, Rabu.

Siswanto menjelaskan, hasil analisis data normal "streamline" (aliran arus lurus dan melengkung) 30 tahun lalu menunjukkan bulan November menuju bulan Desember adalah batas musim pancaroba/peralihan kedua.

"Pada musim pancaroba sangat berpotensi munculnya awan konvektif yang berdampak angin kencang dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan bulan Desember, Sabang khususnya, Aceh pada umumnya, memasuki musim angin timuran" ujarnya.

Angin timuran besar kemungkinan munculnya potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang yang berdampak pada tingginya gelombang laut, tumbangnya pohon serta dampak hujan terhadap gerakan tanah longsor.

"Dari data klimatologi Sabang bahwa untuk analisis angin permukaan dengan windrose (mawar angin atau cakra angin) menunjukan bahwa masih peluang potensi angin baratan sekitar 0.8 persen, namun memiliki kecepatan yang cukup ekstrem di atas 25 knot," kata Siswanto.

Menurut dia, karakter angin baratan di kepulauan paling ujung barat Indonesia sering muncul pada Desember dan peluang terjadinya memang tidak secara kontinu dalam seharian. Namun lebih berfluktuasi secara acak dan berubah dalam waktu singkat dengan variasi kecepatan yang bervariasi.

Dia menyebutkan, terkait peluang hujan, pada November dan Desember secara kumulatif data menunjukan rata-rata 388 mm dan secara historis dalam kajian bencana hidrometeorologi, intensitas hujan di atas 300 mm per bulan, memiliki korelasi kuat untuk memicu bencana gerakan tanah longsor dan banjir bandang.

"Yang perlu diwaspadai terhadap bencana gerakan tanah longsor adalah di Tanjakan Cot Murung, Iboih menuju lokasi wisata Kilometer Nol Indonesia serta Tanjakan Semen, Balohan," katanya.

Selanjutnya, Siswanto mengingatkan, bagi seluruh panitia "Sail Sabang 2017" agar mengantisipasi secara dini untuk seluruh kegiatan yang akan dilakukan di luar ruangan mengingat potensi angin kencang dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Untuk mendukung suksesnya Sail Sabang Kami telah membuka posko informasi untuk cuaca, iklim dan kegempaan serta cuaca pelayaran yang ada di kantor BMKG Sabang yang beralamat di Jalan Bandara Maimun Saleh Sabang," katanya.

"Sail Sabang 2017" digelar dari 28 November sampai 5 Desember 2017 mengangkat tema "Menuju Sabang Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia" dan direncanakan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Desember 2017.

Sail Indonesia sebelumnya diadakan di Morotai (Maluku Utara) pada 2012, Komodo (Nusa Tenggara Timur) pada 2013, Raja Ampat (Papua Barat) pada 2014 dan Sail Tomini di Sulawesi Tengah pada Oktober 2015 dan 28 November sampai 5 Desember 2017 berlangsung di Sabang, Aceh.

(T.KR-IRM/S023)

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017