Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Permata Tbk membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp708 miliar pada kuartal ketiga 2017, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencatat rugi Rp1,233 trliun.

"Bank Permata terus menjaga profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan modal yang kuat dan neraca keuangan yang sehat sebagaimana tercermin dalam kinerjanya di tiga kuartal berturut-turut ini," kata Direktur Utama Bank Permata, Ridha DM Wirakusumah dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa sejalan dengan fokus pengeloaan kualitas aset dan penjualan kredit bermasalah (Non Peforming Loan/NPL) di semester pertama, penyaluran kredit menjadi lebih rendah dibandingkan tahun lalu, turun 17 persen (year on year).

Meskipun tidak terjadi pertumbuhan kredit dibanding kuartal lalu, Bank telah mulai menunjukkan kinerja positif pada kredit dan dana pihak ketiga di bulan terakhir kuartal ketiga 2017 ini, yang dikonstribusi oleh KPM, KPR, SME dan kredit korporat (wholesale banking).

Ia menambahkan bahwa perseroan juga akan terus memperbaiki struktur pendanaan, terlihat dari rasio komposisi dana murah (current account and saving account/CASA) yang lebih tinggi yaitu 50 persen dibandingkan 43 persen pada tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan giro dan mengurangi deposito berjangka yang mahal.

"Tumbuhnya CASA akan terus menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang murah dan berkelanjutan," katanya.

Ridha DM Wirakusumah juga menyampaikan modal Bank Permata yang kuat tercermin dari rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masing-masing sebesar 15,6 persen dan 18,8 persen, jauh lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku.

"Hal itu disebabkan kinerja Bank Permata yang semakin membaik tahun ini dan telah berhasil diselesaikannya rights issue senilai Rp3 triliun pada Juni 2017 lalu," paparnya.

Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas asetnya melalui penjualan asset, restrukturisasi dan perbaikan aset secara proaktif. Hal itu menyebabkan rasio NPL Gross dan Net mengalami perbaikan masing-masing sebesar 4,7 persen dan 1,8 persen pada 30 September 2017 dibandingkan dengan 4,9 persen dan 2,5 persen pada periode sama tahun lalu dan 8,8 persen dan 2,2 persen di Desember 2016.

"NPL Coverage Ratio yang lebih tinggi sebesar 175 persen dibandingkan dengan 166 persen di Juni 2017, 122 persen di Desember 2016 dan 98 persen pada September 2016 mengindikasikan Bank Permata secara terus menerus memitigasi potensi kerugian kreditnya secara berhati-hati," paparnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017