Jakarta (ANTARA News) - Organisasi regional Asia Tenggara, ASEAN, bersama organisasi regional Eropa, Uni Eropa, menyatakan dukungan mereka terhadap gerakan inovasi di sektor agrobisnis oleh pemuda dari kedua kawasan.

"Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua kawasan yang memiliki basis agrobisnis besar, akan lebih maju jika bisa saling bertukar informasi," tutur Duta Besar UE untuk ASEAN Francisco Fontan melalui keterangan pers di Jakarta, Minggu.

Dengan adanya pertukaran informasi dari pelaku agrobisnis di kedua kawasan, maka para pemuda yang menjalankannya bisa semakin kuat dan meraih keuntungan bersama, katanya.

Ia menyoroti rendahnya partisipasi pemuda di sektor ini, yang ditengarai disebabkan oleh terbatasnya akses ke sumber daya utama seperti lahan, modal untuk memulai usaha, dan mentor profesional.

Selain itu, meningkatnya arus perpindahan anak muda ke wilayah perkotaan juga mempersulit pengembangan di sektor agrobisnis.

Dalam implementasinya, Sekretariat ASEAN telah melaksanakan "Forum Pemuda ASEAN-EU" yang berfokus pada peningkatan partisipasi pemuda dalam rantai pasokan dan produksi pangan.

Melalui forum ini diharapkan dapat menarik minat para pemuda dari negara ASEAN untuk menggeluti pertanian dan agrobisnis serta bertukar informasi.

"Forum tersebut menawarkan kesempatan yang unik untuk mendorong generasi muda mencari kesempatan baru di sektor pertanian dan agrobisnis," kata Wakil Tetap Thailand untuk ASEAN Phasporn Sangasubana.

Ia menilai forum tersebut mewakili harapan ASEAN yang menginginkan adanya upaya serius mewujudkan pembangunan pedesaan di kawasan ini melalui cara-cara yang tepat dan melibatkan peran pemuda.

Dengan meningkatnya permintaan ekspor dan bertambahnya populasi, keterampilan dan pelatihan perlu lebih ditekankan lagi untuk memastikan ketahanan pangan, ujar Phasporn.

"Pemuda di kawasan Asia Tenggara merupakan sumber ide dan antusiasme yang sangat baik untuk merespon hal ini," pungkas Phasporn menegaskan.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017