Jakarta (ANTARA News) - Suatu daerah mau maju, maka daerah tersebut harus memiliki program prioritas pembangunan. Di saat yang sama, semua pemangku kepentingan juga harus gotong-royong memunculkan ekonomi kreatif.

"Bila Sumatera Utara mau maju, maka ekonomi kreatif harus tumbuh," kata politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, dalam acara Diskusi Publik bertemakan "Pancasila, Generasi Muda dan Ekonomi Kreatif" di GOR UIN Sumut, Medan, Sabtu (25/11).

Selain Maruarar, hadir sebagai pembicara adalah pendiri Sopo Helios & Toba Odyssey, Yanes David Sidabutar; kemudian Ketua Pusat Kajian Kepemudaan dan Kewirausahaan yang juga dosen FISIP Universitas Sumatera Utara, Faisal Andi Mahrawa; serta pengusaha muda Anggi R Lubis.

Dalam keterangan persnya, Maruarar mengajak mahasiswa untuk menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumatera Utara sebagai tanda kerja nyata ingin mengembangkan sektor pariwisata, sebagai momentum untuk memajukan Sumatera Utara.

Maruarar mengaku bangga dengan upaya-upaya yang dilakukan Presiden Jokowi untuk membangun Sumatera Utara, khusunya lagi Danau Toba.

Menurutnya, pemimpin merupakan salah satu faktor penentu majunya sebuah kota. Karena itu, rakyat membutuhkan pemimpin yang bisa menjadi teladan dan mempunyai hati, sebab pembangunan bukan hanya fisik, tetapi juga jiwa.

"Dengan pemimpin yang punya hati dan mendahulukan kepentingan rakyat, maka rakyat akan dijadikan sebagai subjek pembangunan, bukan objek pembangunan," demikian Maruarar.


Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017