Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan tidak merasa sedih atau ditinggakan oleh PKS usai partai politik ini memutuskan berkoalisi kembali dengan Partai Gerindra mengusung Mayjen TNI (Purn) Sudrajat di Pilgub Jawa Barat 2018.

"Tidak merasa ditinggalkan, saya bahagia karena setiap ketetapan Allah adalah yang terbaik. Tiba-tiba kan kita tidak menduga, ada jalan keluar. Kemudian tiba-tiba ada yang mendekat Partai Golkar. Ini sudah ketetapan Allah," kata Deddy Mizwar di Bandung, Kamis.

Menurut dia, Presiden PKS Sohibul Iman langsung mengontak dirinya dan mengabari keputusan PKS bergabung dengan Partai Gerindra, sebelum pengumuman disampaikan di Jakarta.

"Ini sebagai etika politik yang harus dihargai. Beliau memberi tahu keputusannya, saya respect. Dia bukan pemilik partai, ada forum tertinggi. Kita hormati dan tidak paksakan. Pak Syaikhu juga, tadinya mau datang sore, tapi saya harus ke Jakarta. Jadinya besok," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Sohibul Iman jufa meminta kepada dirinya agar tetap menjaga komunikasi dengan semua bagian PKS. "Bahkan Pak Sohibul minta grup Whatsapp jangan dihapus. Isinya ada saya, ada Syaikhu dan kader PKS lain," kata dia.

Dia juga memastikan hubungan dengan Ahmad Syaikhu tidak banyak berubah. "Jadi seharusnya hari ini sebetulnya Ahmad Syaikhu mau ketemu saya. Tapi saya ada jadwal kedinasan di Jakarta. Paling besok insya Allah ketemu," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Demiz ini mengaku memiliki banyak sahabat terbaik di PKS dan setelah pecah koalisi tersebut dirinya akan tetap berkomunikasi baik sebagai sahabat dengan para kader PKS tersebut.

"Jadi tidak ada yang menyakiti saya. Doa saya terkabul, Pak Sudrajat akhirnya mendapat pasangan," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan Ahmad Syaikhu yang sempat diusung menjadi calon wakil gubernurnya akan tetap menjadi tetangganya dan tetap menjadi guru mengaji di kompleks perumahannya di Bekasi.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017