Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan Falah Amru yakin pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga tahun depan 2019, apalagi Pertamina mendapat tambahan asset besar dari pengelolaan Blok Mahakam di Balikpapan, Kalimantan Timur,

"Jadi apa perlu Pertamina menaikkan harga BBM? Tidak perlu," kata Falah, dalam keterangannya, Selasa.

Pertamina mulai 1 Januari resmi mengelola Blok Mahakam dari sebelumnya oleh TEPI & Inpex selama 50 tahun, sehingga akan meningkatkan asset dan juga pendapatan BUMN tersebut.

Falah mengatakan, jika tidak dilakukan kenaikan harga BBM, katanya maka akan terjadi banyak manfaatnya. "Antara lain kestabilan dalam bidang ekonomi bahkan bisa jadi ekonomi semakin menggeliat. Serta akan meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap kinerja pemerintah," kata Falah.
 
Falah kembali memuji kinerja Menteri Jonan dan Pertamina yang makin lebih baik. Kinerja memuaskan Pertamina sepanjang tahun 2017, termasuk capaian Blok Algeria.

"Itu adalah capaian luar biasa dan menunjukkan kredibilitas sebagai perusahaan BUMN setara dengan perusahaan migas lain di dunia. Capaian (Pertamina) ini tentunya atas arahan Menteri Ignatius Jonan," tegas salah seorang anggota Komisi VII DPR ini lagi.

Berdasarkan data SKK Migas, per November 2017, Wilayah Kerja (WK) Mahakam memproduksi minyak dan kondensat sebesar 52 ribu barel minyak per hari dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Potensi di Blok Mahakam masih cukup menjanjikan. Cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 TCF gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat

Pengelolaan WK Mahakam oleh Pertamina, menjadikan Pertamina sebagai penyumbang lebih dari 30 persen produksi minyak dan gas nasional pada tahun 2018.


Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018