Lahore (ANTARA News) - Kepolisian Pakistan pada Selasa (23/1) setempat menangkap seorang pria, yang diduga melakukan pembunuhan berantai dan bertanggung jawab atas pemerkosaan serta pembunuhan seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun.

Pembunuhan Zainab Ansari itu memicu unjuk rasa nasional terhadap pemerintah, yang dinilai lamban.

Polisi menemukan mayat Zainab Ansari di tempat pembuangan sampah di distrik Kasur, dekat kota timur, Lahore, pada pekan lalu, empat hari setelah dilaporkan hilang. Warga di daerah tersebut mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah kejadian ke-12 dalam setahun, yang memicu ketakutan bahwa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan berantai berkeliaran.

Shahbaz Sharif, ketua menteri provinsi Punjab, tempat Kasur berada, mengatakan bahwa yang pria ditangkap tersebut mengakui membunuh Zainab dan DNA-nya cocok dengan contoh yang ditemukan di tubuhnya.

Sharif, yang menangani media, mengidentifikasi Imran Ali (24) dari Kasur, sebagai pembunuh Zainab.

Polisi setempat Zulfiqar Hameed mengatakan kepada Reuters bahwa tersangka adalah salah satu tetangga Zainab. Rekaman CCTV pada hari dia diculik menunjukkan bahwa dia berjalan dengan tenang bersama seorang pria yang diidentifikasi sebagai penculiknya.

Petugas, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Ali telah melakukan beberapa pembunuhan dan dia diduga memperkosa dan membunuh setidaknya tujuh anak perempuan.

Dia menambahkan bahwa Ali ditangkap pada Rabu namun polisi menunggu untuk mencocokkan bukti DNA sebelum membuat pengumuman.

Sharif mengatakan dalam pernyataannya bahwa 1.150 sampel DNA dikumpulkan dan disesuaikan dengan sampel yang diambil dari tubuh Zainab.

Dua orang tewas di Kasur sehari setelah mayat Zainab ditemukan, saat polisi menembaki ratusan pemrotes yang marah, yang mengatakan bahwa kelalaian pihak berwenang berada di balik pembunuhan berulang-ulang tersebut.

Sejumlah petugas kepolisian telah dipindahkan dari Punjab karena gagal menyelidiki keluhan anak-anak yang hilang sejak tahun 2015, ketika pihak berwenang mengungkap apa yang mereka katakan adalah sebuah rantai jaringan pedofil yang terkait dengan keluarga lokal yang terpandang.

Setidaknya dua orang telah dihukum sehubungan dengan kasus tersebut, di mana pihak berwenang mengatakan bahwa ratusan anak di distrik tersebut dilecehkan.

Sebanyak 1.764 kasus penganiayaan anak dilaporkan terjadi di Pakistan dalam enam bulan pertama tahun 2017, menurut Sahil, sebuah organisasi yang bekerja untuk perlindungan anak.

Pada tahun 2016, jumlah total kasus pelecehan anak yang dilaporkan adalah 4.139, atau sekitar 11 kasus baru dilaporkan per hari.

Kasus Zainab memancing emosi yang tinggi di Pakistan dan topik pelecehan anak yang biasanya tabu dibahas secara luas di televisi lokal.

"Saya ingin Imran Ali digantung di depan umum. Saya akan meminta partai politik mendukung keinginan saya," kata Sharif.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018