... beliau berpesan kepada saya agar kelak di batu nisannya diberi tulisan The Humanist Died Here."
Surabaya (ANTARA News) - Calon gubernur peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam momen perayaan Tahun Baru China (Imlek) 2596 pada Jumat terkenang pesan yang pernah disampaikan Presiden RI periode 1999--2001 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kepada dirinya.

Gus Dur adalah tokoh sentral yang mengusulkan Imlek sebagai hari libur nasional, yang kemudian di era Presiden Megawati Soekarnoputri ditetapkan sebagai hari libur nasional, kata Khofifah kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Selain itu, menurut dia, Gus Dur pula yang menyatakan agama Konghucu yang banyak dianut oleh warga keturunan China di Indonesia sebagai agama resmi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bagi Khofifah, Gus Dur semasa hidupnya telah mempersonifikasikan dirinya sebagai Bapak Kemanusiaan yang menghormati seluruh perbedaan dan keberagaman di Indonesia.

Selain itu, ia menilai, Gus Dur memberi penghormatan dan apresiasi terhadap berbagai kultur yang ada di Indonesia, termasuk Imlek.

"Dua tahun sebelum Gus Dur wafat, beliau berpesan kepada saya agar kelak di batu nisannya diberi tulisan The Humanist Died Here," katanya.

Pesan Gus Dur itu oleh Khofifah tidak pernah disampaikan kepada siapapun.

"Apalagi, waktu itu Gus Dur masih hidup. Gak enak lah, masa' mau menyampaikan soal kematian kepada orang lain," katanya.

Namun, lanjut Khofifah, Gus Dur kembali menyampaikan pesan yang sama pada sekitar dua bulan menjelang wafatnya, dan mempertegas dua hari jelang berpulang, agar tulisan The Humanist Died Here (Sang Humanis Wafat di Sini) tertulis di nisannya kelak.

"Lalu, H-2 menjelang Gus Dur wafat, beliau kembali mengingatkan agar di batu nisannya diberi tulisan The Humanist Died Here," ucapnya.

Gus Dur meninggal dunia dalam usia 69 tahun pada 30 Desember 2009, dan dikebumikan di Jombang, Jawa Timur. Khofifah pun kebingungan bagaimana cara menyampaikan pesan Gus Dur yang praktis pasca-wafatnya telah menjadi wasiat.

"Saya telepon Pak Alwi Sihab, Pak Machfud MD dan juga Cak Ali Maskur Musa. Saya tanyakan apakah Gus Dur pernah berpesan terkait tulisan di batu nisannya. Ternyata, tidak pernah menyampaikan pesan apa-apa kepada mereka, yang artinya pesan itu cuma diwasiatkan Gus Dur kepada saya," katanya.

Khofifah khawatir, kalau dia menyampaikan wasiat itu kepada masyarakat, takut dikira mengada-ada.

Hingga akhirnya mantan Menteri Sosial itu diberi kesempatan memberikan kesaksian (testimoni) pada Haul Gus Dur ke-5, tahun 2014.

"Pada perayaan haul Gus Dur di tahun-tahun sebelumnya, saya memang tidak pernah dijadwalkan tampil memberikan testimoni," ujarnya.

Dalam kesempatan memberikan testimoni itulah, yang podiumnya berdiri tepat di samping makam Gus Dur, Khofifah melontarkan pesan agar di batu nisannya diberi tulisan The Humanist Died Here.

Wasiat Gus Dur itu akhirnya terealisasi pada bulan Syawal tahun lalu.

"Sekarang sudah terpampang tulisan di batu nisan Gus Dur, bukan The Humanist Died Here, tapi Here Rest a Humanist, yang menandakan di sini Bapak Kemanusiaan beristirahat," demikian Khofifah Indar Parawansa.

(T.KR-SAS/B/T007/T007) 16-02-2018 05:20:15

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018