Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia melakukan rekayasa perjalanan dengan mengangkuta penumpang dengan bus akibat perjalanannya terganggu karena banjir di Cirebon, Jawa Barat.

"Dengan kondisi banjir ini, PT KAI mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi. Adapun untuk pelayanan penumpang, KAI melakukan rekayasa pola operasi overstapen, diantar menggunakan bus," kata Senior Manajer Humas KAI Daop 1 Edy Kuswoyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Sejumlah KA yang mengalami rekayasa perjalanan di antaranya, KA 62, KA 64 (Tegal Bahari) yang harusnya berakhir di Stasiun Tegal, akibat banjir ini, berakhir di Cirebon.

Untuk KA 210 (Tegal Ekspres) tujuan Stasiun Tegal, berakhir di Cirebon Prujakan.

"Sedangkan KA 63, KA 65 (Tegal bahari) yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tegal, hari ini diberangkatkan dari Stasiun Cirebon. Demikian juga KA 210 (Tegal Ekspres) pemberangkatan awal dari Cirebon Prujakan," katanya.

Untuk penumpang KA 1 (Argo Anggrek) tujuan Stasiun Gambir, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Tanjung kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan KA 2 (Argo Anggrek).

Untuk penumpang KA 122 (KA Sawunggalih) relasi Pasarsenen-Kutoarjo, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Cirebon, kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Tegal untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo dengan KA 121 (KA Sawunggalih).

"Rekayasa yang sama juga diberlakukan untuk arah sebaliknya," katanya.

Penumpang KA 121 (KA Sawunggalih) dipersilahkan turun di Stasiun Tegal kemudian para penumpang diangkut bus ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasarsenen dengan KA 122 (KA Sawunggalih).

Penumpang KA 7 (KA Argo Lawu) di Stasiun Prupuk overstapen ke Stasiun Cirebon kemudian melanjutkan perjalanan dengan KA 10 KA Dwipangga).

Sebaliknya, penumpang KA 10 (KA Argo Dwipangga) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 7 (KA Argo Lawu).

Penumpang KA 52 (KA Taksaka) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 51 (KA Taksaka).

Sebaliknya, penumpang KA 51 (KA Taksaka) di Stasiun Prupuk overstapen dengan KA 52 (KA Taksaka).

"Bagi para pengguna jasa KA, apabila ingin membatalkan perjalanan dengan tiket yang telah dibeli, KAI (Persero) akan mengembalikan bea 100 persen untuk KA-KA yang terdampak banjir di wilayah tersebut," katanya.

Untuk sementara ini, KAI berupaya mempercepat upaya proses pemulihan dan perbaikan jalur KA di antara Ciledug ? Ketanggungan dengan menambah material batu balas.

Pukul 16.50 WIB jalur hulu (barat ke timur) antara Ciledug-Ketanggungan sudah bisa dilewati dengan kecepatan lima kilometer/jam. KA pertama yang berhasil melintas yakni KA 174 (Gayabaru Selatan).

Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan Sungai Cisanggung meluap pada Jumat dini hari, 23 Februari 2018 pukul 00.13 WIB dan membanjiri daerah sekitar termasuk jalur KA antara Stasiun Ketanggungan ? Stasiun Ciledug tepatnya di KM 252+5/7.

Banjir di jalur KA tersebut pertama kali diketahui oleh warga dan segera dikabarkan kepada petugas Stasiun Ciledug.

Kemudian pada pukul 00.44, KAI membatasi kecepatan kereta sebesar 10 km/jam pada jalur hulu, dan 20 km/jam pada jalur hilir.

Sampai pada pukul 02.45 WIB, baik jalur hulu maupun hilir KM 252+5 sampai 252+00 dinyatakan tidak dapat untuk dilewati KA.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018