Padang (ANTARA News) - Anggota DPRD Sumatera Barat Albert Hendra Lukman mengharapkan Festival Cap Go Meh di Padang dapat menjadi agenda tahunan yang dapat menarik wisatawan berkunjung ke daerah itu.

"Dengan adanya festival budaya Tionghoa menambah keberagaman wisata di Padang, sehingga ini perlu disemarakkan lagi agar wisatawan yang datang lebih banyak dari sebelumnya," kata dia di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan hal tersebut setelah melihat antusias masyarakat dan wisatawan dari nusantara maupun mancanegara yang menyaksikan festival Cap Go Meh 2018 di Padang pada Jumat (2/3).

Keberagaman wisata terutama di Kota Tua yang menjadi peradaban pertama Kota Padang, lanjutnya dapat menjadi wisata budaya maupun edukasi.

"Terutama pada perayaan Cap Go Meh, wisatawan tidak hanya bisa menikmati festivalnya, namun juga sejarah dan kulinernya," ujar Albert.

Keberagaman yang ada di Padang ini, katanya yang mesti ditonjolkan pemprov saat melakukan promosi wisata, baik di luar provinsi maupun luar negeri.

Ia berharap Festival Cap Go Meh dapat menjadi agenda pariwisata tahunan dan mendapat dukungan dari segi anggaran di Pemerintah Sumbar.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan wisatawan yang hadir pada festival Cap Go Meh 2018 sebanyak 2.500 wisatawan nusantara maupun mancanegara.

"Wisatawan yang hadir pada festival ini didominasi dari Kepulauan Riau dan Provinsi Riau," katanya.

Cap Go Meh dilaksanakan di kawasan Jembatan Siti Nurbaya, festival itu diisi dengan kegiatan arak-arakan kio atau patung dewa, pertunjukan Barongsai, wushu, dan arakan sipasan yakni kendaraan yang menyerupai kelabang dan di atasnya diduduki oleh ratusan anak kesil.

Dengan banyaknya wisatawan yang datang, kata Nasrul, otomatis berimbas pada pemasukan ekonomi bagi masyarakat. Pihaknya memperkirakan uang yang berputar selama tiga hari wisatawan berada di Padang sebanyak Rp1,5 miliar.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018