Memang tadi ada yang bilang itu harimau, setelah saya lihat itu adalah kucing emas, ini juga hewan langka sejenis harimau dan dilindungi. Kalau dia merasa terancam dia juga akan menerkam kita, maka waspada aja."
Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Seekor kucing emas berukuran dewasa ditemukan terperangkap dalam ruang garasi mobil rumah warga Gampong (desa) Masjid, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

"Tadi pagi baru diketahui saat menantu saya ada keperluan mengambil barang di dalam garasi. Saat dilihat awal dipikir kucing, tapi kok besar dan suara hongosannya tidak sama dengan kucing," kata pemilik rumah, Syarifuddin, di Meulaboh, Senin.

Masyarakat setempat awalnya sempat heboh karena adanya yang menyebutkan hewan tersebut adalah anak harimau sumatera, warga setempat ada yang menyatakan takut akan didatangi induk harimau apabila terus dibiarkan tinggal dalam garasi.

Meski dengan sedikit takut, keluarga pemilik rumah tersebut sempat memberi makan hewan itu karena melihat kelakuannya jinak, apalagi setelah melihat kondisinya terperangkap dalam kayu-kayu dan kawat duri di sudut gudang dan tidak mau keluar.

Selain masyarakat, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Barat dan unsur muspika Kaway XVI terlihat datang ke lokasi melihat langsung dengan membawa salah seorang anggota Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

"Memang tadi ada yang bilang itu harimau, setelah saya lihat itu adalah kucing emas, ini juga hewan langka sejenis harimau dan dilindungi. Kalau dia merasa terancam dia juga akan menerkam kita, maka waspada aja," kata staf BKSDA Aceh, Trisamitra.

BKSDA Aceh membawa seorang pawang harimau untuk mengevakuasi kucing emas itu, karena walaupun terlihat jinak dan tidak begitu berbahaya, akan tetapi satwa tersebut juga sesekali akan menerkam manusia apabila merasa terusik.

Kata Trisamitra, rencananya satwa tersebut setelah dievakuasi akan dilepas liarkan kembali di kawasan hutan konservasi, namun apabila kondisi fisiknya mengalami cidera seperti luka-luka, maka akan diberi perawatan atau dikarantinakan sebelum dilepas liarkan.

Pewarta: Anwar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018