Mandalika (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Paramount Lombok Resort & Residence di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, Rabu.

"Pembangunan ini hasil patnership antara EBD Paragon dengan PP (Persero). EBD sendiri memiliki Paramount Picture di Amerika," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Lombok Tengah, NTB, Rabu.

Hadir mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno pada acara peletakan batu pertama Paramount Lombok Resort & Residence, antara lain Dirut PT ITDC Abdulbar M Mansoer, Dirut EBD Paragon Wajib Malki, Plt Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri, dan sejumlah pejabat eselon I Kementerian BUMN dan Deputi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo.

Rini menuturkan, masuknya investasi PT PP dalam proyek Paramount Lombok Resort & Residences, ini merupakan wujud nyata sinergi BUMN dalam pengembangan Mandalika.

"Sekali lagi ini menjadi bukti BUMN Hadir Untuk Negeri, bersinergi membangun perekonomian daerah," ujarnya.

Direktur Utama PT Indonedia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer, mengatakan peletakan batu pertama pembangunan Paramount Lombok Resort & Residences memperlihatkan antusiasme investor untuk merealisasikan rencana investasinya, masuknya investasi asing melalui Foreign Direct Investment (FDI), serta adanya kepercayaan dari investor terhadap komitmen ITDC dalam melakukan percepatan pengembangan KEK Mandalika.

"Proyek ini dilakukan oleh PT PP (Persero) melalui anak usahanya PT PP Properti yang bekerjasama dengan EBD Paragon, dan dibangun di atas lahan seluas 7,65 ha. Targetnya pada 2020 resort bernilai Rp 1,2 triliun ini sudah bisa mengoperasikan lebih dari 400 kamar," jelasnya.

Selain itu, ia menyatakan masuknya investasi PT PP Properti dan penunjukan PT PP (Persero) sebagai kontraktor melalui proyek Paramount Lombok Resort & Residences ini, merupakan wujud nyata sinergi BUMN dalam pengembangan Mandalika.

Menurutnya, pembangunan Paramount Lombok Resort & Residences mengikuti sejumlah pembangunan hotel berbintang berskala internasional di Mandalika yang telah dimulai sebelumnya, seperti Hotel Pullman dan Hotel Royal Tulip. Hotel Pullman berkapasitas 270 kamar telah mulai dibangun pada Oktober 2017 dan Hotel Royal Tulip berkapasitas 198 kamar telah melakukan ground breaking pada 26 Maret 2018. Berikutnya, akan dilakukan pembangunan Hotel X2 yang direncanakan berkapasitas 240 kamar, Club Med Hotel erkapasitas 350 kamar,

Hotel Grand Mercure berkapasitas 342 kamar, Aloft by Marriot berkapasitas 173 kamar dan sejumlah hotel lain.

"Secara keseluruhan, hingga kini, ITDC telah berhasil mendapatkan komitmen investasi senilai total Rp13,5 triliun untuk pembangunan Mandalika," jekasnya.

Selain investasi hotel dan resort, ITDC juga telah meraih komitmen Vinci Grand Projets, bagian dari Vinci Group, perusahaan kontraktor dan operator airports terbesar dunia asal Perancis, untuk mengembangkan Mandalika Street Race Circuit Cluster yang akan menjadi venue balap kelas dunia MotoGP.

"Proyek Cluster Sport & Entertainment seluas 120 hektare tersebut termasuk pembangunan 7 hotel, convention center, rumah sakit dan fasilitas lain yang akan melengkapi akomodasi berkelas internasional di Mandalika," katanya.

Sementara dari sisi penyerapan tenaga kerja, secara bertahap diperkirakan dalam lima tahun ke depan, KEK Mandalika akan mampu menyerap hampir 5.000 orang tenaga kerja. Dalam jangka panjang, diproyeksikan pengembangan Mandalika dapat menarik tenaga kerja mencapai 56 ribu orang hingga tahun 2030.

"Kami berterimakasih atas dukungan pemerintah dalam pengembangan KEK Mandalika ini. Kami berharapberharap ITDC dapat mendukung target Pemerintah dalam mengembangkan 10 Destinasi Prioritas serta pencapaian target kunjungan wisatawan asing sebanyak 20 juta di tahun 2019," tandas Abdul M Mansoer.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018