Saya terus terang sudah dapat dukungan dari Ketum dan beliau juga mulai tegas, jadi kita harus bersatu. Udah ya, gak ada yang mendua lagi. Saya gak mau dengar laporan lagi, ada ini itu."
Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua DPD Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengajak semua kadernya untuk kompak dan bersatu memenangkan pasangan calon yang diusung Golkar di Pilkada 2018, dan akan menghukum kader yang membelot ke calon lainnya.

"Jika ada kader yang membelot, Golkar akan memberikan sanksi tegas," kata Arsyadjuliandi Rachman pada pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan hal tersebut sudah disampaikan pada Orientasi Fungsionaris Partai Golkar yang diikuti oleh 120 bakal calon anggota legislatif DPRD Provinsi Riau. Menurut pria yang akrab disapa Andi Rachman ini, ia sudah mendapat informasi adanya kader yang "mendua" di Pilkada 2018 ini.

"Jangan ada yang mendua, saya tahu, laporan saya udah punya," tegasnya.

Ditegaskan politisi senior Golkar ini, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sudah memerintahkan semua kader yang ada di daerah untuk komit memenangkan paslon yang diusung partai dengan lambang pohon beringin tersebut.

"Saya terus terang sudah dapat dukungan dari Ketum dan beliau juga mulai tegas, jadi kita harus bersatu. Udah ya, gak ada yang mendua lagi. Saya gak mau dengar laporan lagi, ada ini itu," cetusnya.

Lebih jauh dikatakannya, saat ini Ia bersama dengan jajaran pengurus Golkar Riau akan melakukan evaluasi seluruh kepengurusan yang ada di Kabupaten dan Kota, sesuai dengan saran yang disampaikan sejumlah tokoh Golkar di Riau.

"Kemarin saya diskusi dengan pak Sukarmis, beliau memberi saran kepada saya agar dilakukan evaluasi. Jadi saya dengar saran beliau, kita akan evaluasi per-kabupaten dengan pak Eri (Erizal Muluk)," ucapnya.

Dijelaskan Andi, jika dalam Pilkada 2018 ini paslon golkar yakni Arsyadjuliandi-Suyatno (Pilgubri) dan Wardan-Syamsudin Uti (Pilbup Inhil) memenangi Pilkada, maka proses kaderisasi Golkar berjalan dengan baik.

Apalagi selama ini, Golkar memiliki sejarah yang manis bersama masyarakat Riau, dimana kader Golkar duduk sebagai kepala daerah.

"Bulatkan tekad pak, jangan lihat Andi Rachman, saya ini habis lima tahun lagi, setelah itu bapak-bapak inilah yang melanjutkan, kalau ingin enak berjuang, menangkan kader yang ada sekarang. Kalau kita menang di Riau, orang angkat tangan dengan Golkar," tegasnya.

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018