Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan menyatakan angka pengangguran di wilayahnya berhasil ditekan dan mengalami penurunan dari 107.000 orang di tahun 2015 menjadi 102.000 orang di tahun 2017.

"Jumlah tersebut termasuk angka pengangguran terbuka dan angka pengangguran terselubung. Tukang ojek, misalnya, itu termasuk pengangguran terselubung," ujar Kadisnaker Kota Bandung, Asep C. Cahyadi saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa.

Asep mengatakan meski mengalami penurunan, namun dari sisi angkatan kerja jumlahnya mengalami penambahan walau tidak signifikan. Dari data tahun 2017 angkanya mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2015 yang mencapai 1,1 juta.

Menurutnya, Pemkot Bandung masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama memberikan peluang kerja bagi warganya. Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari menyelenggarakan bursa kerja hingga program pemagangan di dalam dan luar negeri.

"Mulai tahun ini kita akan punya Peraturan Daerah (Perda) yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan lowongan kerjanya ke pemerintah. Jadi kita bisa tahu persis data yang ada. Kita akan rangkum di bursa kerja," kata dia.

Selain itu, yang tengah diupayakan oleh Pemkot Bandung yakni mengoptimalkan pemagangan. Tahun ini, Disnaker Kota Bandung tengah menjajaki kerja sama untuk bisa mengirimkan 135 orang perawat ke Jepang.

"Ada permintaan dari sana untuk mengirimkan perawat profesional. Tetapi ada persyaratan kemampuan bahasa yang tengah diupayakan oleh kami. Kita juga membuka pemagangan di retail-retail di Kota Bandung untuk memberikan pelatihan kepada calon pekerja sesuai dengan kebutuhan pasar," katanya.

Menurutnya, permasalahan lain yang terjadi di Kota Bandung saat ini adalah adanya ketimpangan antara latar belakang keahlian yang tersedia dengan kebutuhan di pasaran.

"Untuk itu kami terus berupaya memberikan pelatihan kerja, terutama kepada lulusan SMA dan SMK, agar bisa diserap oleh lapangan kerja yang ada," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018