Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto menyatakan perlunya ada keseimbangan yang pas dalam menentukan harga beras di tengah masyarakat sehingga tidak memberatkan kepada warga atau merugikan petani yang memproduksinya.

"Yang terpenting sekarang adalah menjaga harga beras ke konsumen bagus, begitu juga dengan harga dari petani ke produsen bagus," kata Dito Ganinduto di Jakarta, Senin.

Menurut Dito, dengan demikian maka usaha petani juga bakal bertumbuh kepada petani dan kebijakan yang ada tidak hanya memberikan harga murah kepada warga yang menjadi konsumen.

Politisi Golkar itu juga mempertanyakan mengenai rencana Kementerian Perdagangan yang kembali bakal mengimpor beras padahal Bulog menyatakan bahwa ketahanan pangan saat ini cukup.

Sebagaimana diwartakan, Perum Bulog berencana menjual beras renceng dalam bentuk sachet agar masyarakat kelas terbawah tetap bisa mengonsumsi nasi dengan harga yang relatif terjangkau.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam audiensi dengan media di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Senin (14/5), mengatakan beras renceng akan dijual dalam kemasan 250 gram dan 500 gram dengan harga termurah Rp2.000 per bungkus.

Ia menjelaskan solusi beras renceng ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan beras harus terjangkau seluruh lapisan masyarakat dan tersedia bahkan di warung-warung kecil, layaknya kopi dan mi instan yang sudah pasti tersedia.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta para pelaku usaha untuk menyalurkan beras kualitas medium ke pasar rakyat, guna memastikan pasokan dan harga bahan pokok tersebut stabil sebelum memasuki bulan Ramadhan yang jatuh pada Mei 2018.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan bahwa mulai 13 April 2018 Kemendag mewajibkan seluruh pedagang pasar rakyat untuk menyediakan beras medium dan menjualnya sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sejalan dengan hal tersebut, ritel modern juga diwajibkan untuk menyediakan beras premium yang dijual sesuai dengan ketentuan HET.
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018