Boyolali (ANTARA News) - Ratusan warga Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin malam, mengungsi ke tempat penampungan semetara (TPS) balai desa setempat karena merasa truma atas letusan freatik Gunung Merapi.

Kepala Desa Tlogolele Widodo ketika dimintai konfirmasi kepada Antara di Boyolali membenarkan warga di Dusun Stabelan (berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi) mengungsi ke TPS Balai Desa Tlogolele sekitar pukul 20.00 WIB.

Widodo menyebutkan sebanyak 362 jiwa yang terdiri atas 35 balita, 12 lansia, 39 anak-anak, 41 remaja, dan 235 dewasa.

"Mereka sudah terkondisikan dan aman. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi kemungkinan karena trauma," kata Widodo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Bambang Sinung mengatakan bahwa adanya letusan freatik beberapa kali di puncak Merapi membuat warga trauma dengan kejadian pada tahun 2010.

Kendati demikian BPBD Boyolali sudah menurunkan anggotanya? ke lokasi Desa Tlogolele Senin malam ini, dan kondisinya aman tidak ada bergerakan untuk pengungsian.

Ia mengatakan bahwa pihaknya mengirimkan logistik dan masker untuk warga yang membutuhkan jika terjadi hujan abu di lokasi.

"Sebanyak 10 anggota bersama Dinas Sosial, PMI, Polsek Selo dan sukarelawan totalnya sebanyak 35 orang ke lokasi," kata Bambang Sinung.
 
Petugas menunjukkan catataan seismograf letusan freatik Gunung Merapi di kantor BPPTKG DI Yogyakarta, Senin (21/5/2018). Gunung Merapi tercatat meletus freatik pada Senin (21/5/2018) pukul 01.25 WIB selama 19 menit dengan tinggi kolom 700 meter dan pukul 09.38 WIB selama 6 menit dengan ketinggian kolom mencapai 1.200 meter, tetapi status Gunung Merapi aktif normal. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018