Klaten (ANTARA News) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah mendorong pemanfaatan bangunan candi untuk berbagai kegiatan masyarakat salah satunya upacara keagamaan.

"Seperti saat ini yaitu untuk upacara perayaan Hari Raya Waisak," kata Koordinator Publikasi dan Pemanfaatan BPCB Provinsi Jateng Wahyu Kristanto sesaat sebelum pelaksanaan pawai upacara Waisak di Candi Plaosan Klaten, Selasa.

Ia mengatakan sebelumnya beberapa candi Budha di Jawa Tengah sudah dijadikan sebagai upacara keagamaan umat Budha. Meski demikian, untuk pemanfaatannya secara bersama-sama baru kali ini dilakukan.

"Tahun ini merupakan yang pertama, secara bersamaan kami memanfaatkan Candi Sewu, Candi Plaosan dan Candi Sojiwan," katanya.

Ia berharap dibukanya akses pemanfaatan candi oleh BPCB tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.

Secara umum, dikatakannya, dalam menjalankan fungsinya pada pelestarian cagar budaya, tugas BPCB meliputi tiga hal, yaitu perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan.

Dari sisi fungsi perlindungan, dikatakannya, di antaranya BPCB merawat candi sehingga layak dikunjungi, memugar, dan mengkonservasi. Sedangkan dari sisi pengembangan yaitu dilakukan mulai dari sisi nilai hingga informasi kepada masyarakat.

"`Ending`-nya adalah pemanfaatan untuk berbagai hal, mulai dari kepentingan agama, pengetahuan, budaya, hingga pariwisata. Untuk kepentingan agama telah terjawab pada kegiatan hari ini," katanya.

Ia mengapresiasi antusiasme umat Budha dari berbagai penjuru di Indonesia untuk memperingati detik-detik Waisak di tiga candi tersebut

"Tiga candi ini sendiri satu kawasan dengan Candi Prambanan, di mana Candi Prambanan merupakan lembah para dewa. Umat Budha bisa melakukan puja bhakti kepada Yang Maha Kuasa," katanya.

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018