Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menegaskan terkait dirinya yang masuk dalam urutan pertama bursa calon wakil presiden dari Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dirinya memegang prinsip mengalir bagaikan air.

"Ya, mengalir saja saya mah. Mengalir saja. Itu pendapat masyarakat. Tentu pencalonan (cawapres) tidak melalui pendapat masyarakat tapi lewat partai politik dan koalisi partai politik," kata Gubernur Aher, usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat Kota Bandung, Rabu.

Dirinya selalu menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang mendorong atau mendoa dirinya agar bisa maju di kancah perpolitikan nasional sebagai calon kepala negara.

"(Banyak pihak yang mendorong Aher jadi capres/cawapres) Ah yang benar, setiap ada yang mendoa atau mendorong jawaban saja selalu amin, mudah-mudahan ini terjadi untuk kebaikan. Kan kita tidak ingin segala sesuatu yang kita kerjakan itu jadi hal tidak baik, tentunya ingin jadi hal baik," kata dia.

Baca juga: Bandung segera punya Jalan Majapahit dan Hayam Wuruk

Aher mempersilakan kepada pihak-pihak yang mengusulkan seorang tokoh, termasuk dirinya, jika dimasukkan dalam bursa calon kepala negara Republik Indonesia.

"Ya, itu hak demokrasi, siapa pun yang mengusulkan, siapa pun boleh diusulkan, boleh menerima, boleh menolak. Mau itu dari PA 212 atau parpol. Kita tunggu. Tapi tentu gong nya kan dari partai karena partai secara undang-undang adalah jalur yang berhak mencalonkan capres atau cawapres, dengan persyaratannya," katanya.

Dirinya menilai wajar jika ada masukan dari PA 212 atau pihak lain yang mendorong tokoh tertentu untuk menjadi cawapres.

Sebelumnya dalam Rakornas Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), yang digelar kemarin, di Jakarta, menghasilkan sejumlah nama sebagai kandidat capres-cawapres yang akan diusung.

Nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher masuk dalam bursa cawapres versi PA 212.

Baca juga: Ahmad Heryawan hadiri rapat paripurna terakhir DPRD Jabar

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018