Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon tidak meyakini radikalisme telah masuk ke kampus-kampus negeri maupun swasta di Indonesia, sehingga diduga ada upaya infiltrasi pihak-pihak luar kampus untuk merusak iklim akademik.

"Saya yakin kampus tidak seperti itu, apalagi kampus memiliki pengamanan yang cukup baik namun kita harus tetap waspada," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia meyakini kampus-kampus di Indonesia sudah modern dan para mahasiswanya cerdas sehingga tidak mungkin terpengaruh paham radikal apalagi sampai membuat bom.

Fadli menduga ada orang dari luar kampus yang memanfaatkan kampus untuk mencari tempat yang tidak disangka menjadi lokasi penyimpanan bom.

"Mudah-mudahan ini hanya satu gejala yang terjadi di suatu tempat, bukan fenomena. Apalagi diberitakan ada di beberapa kampus, saya sangat yakin tidak ada hal tersebut," ujarnya.

Dia juga mengkritik aparat Kepolisian masuk wilayah kampus terutama menggunakan senjata sehingga semaksimal mungkin harus dihindari upaya memasuki kampus dengan membawa senjata.

Menurut dia kalau itu dilakukan maka akan merugikan dunia akademik dan pemerintah karena pesan yang mulai beredar adalah paham radikal sudah masuk sampai tingkat kampus.

"Saya sangat yakin masyarakat Indonesia cinta damai dan toleran sehingga saya tidak percaya kalau masyarakat kita punya bakat menjadi teroris kecuali dimanfaatkan oleh orang lain untuk kepentingan apapun," katanya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri menyita empat bom siap pakai dalam penggeledahan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau di Jalan HR Soebrantas di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6).

Baca juga: Polisi sita empat bom di Universitas Riau

Baca juga: Perakit bom di Unri dan penyerang Mapolda Riau punya hubungan dekat

Baca juga: Peracik bom kampus Unri ditetapkan sebagai tersangka

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018