Medan (ANTARA News) - Bulog Divisi Regional Sumatera Utara menambah pasokan 130 ton lagi daging kerbau beku impor untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat menjelang Idul Fitri.

"Awalnya rencana hanya menambah 100 ton lagi setelah sebelumnya 100 ton sudah terjual.Nyatanya dipasok 130 ton karena permintaan meningkat terus," ujar Kepala Bulog Divre Sumut, Benhur Ngkaimi di Medan, Jumat.

Dia yang didampingi Ketua Satgas Pangan Sumut, Kompol Roman Smaradhana Elhaj mengatakan itu disela memantau penjualan daging beku dan bahan pokok lainnya di Kantor Bulog Sumut.

Menurut dia, animo masyarakat membeli daging kerbau beku semakin tinggi setelah Bulog terus melakukan sosialisasi tentang daging itu dan masyarakat ternyata menyukainya.

"Selama ini masyarakat hanya belum terbiasa mengkomsumsi daging beku,"katanya.

Harga daging kerbau beku dijual Rp80.000 per kg atau lebih murah dari harga daging sapi segar yang berkisar Rp110.000 per kg.

"Kalau ternyata stok daging kerbau beku itu masih kurang, Bulog masih akan terus menambah pasokan,"katanya.

Menurut dia, 100 ton daging kerbau beku dari India yang digelontorkan isebelumnya dilakukan secara operasi pasar, dijual di pasar tradisional dan modern melalui distributor dan termasuk di Kantor Bulog.

Harga jual daging kerbau beku itu sesuai harga eceran tertinggi atau HET Rp80.000 per kg.

"Bulog terus menggelontorkan daging kerbau beku agar ketersediaan daging selama Ramadhan dan untuk Idul Fitri semakin terjaga,"katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Alwin menyebutkan, pekan ini harga daging sapi sudah normal menjadi Rp110.000 per kg dari sempat Rp120ribuan per kg menjelang Ramadhan.

Diakui harga daging sapi belum bisa menjadi Rp80.000 per kg seperti diinginkan pemerintah.

Namun adanya daging kerbau beku seharga Rp80.000 per kg membuat harga daging sapi tidak mengalami lonjakan besar.

Baca juga: Bulog Sumut siapkan cold storage daging

Baca juga: Pemprov Sumut jamin kesehatan daging kerbau beku

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018