Kulon Progo (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau kepada pemudik mewaspadai titik rawan kecelakaan dan titik rawan kepadatan kendaraan sepanjang jalan Yogyakarta-Purworejo selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2018.

Kapolres Kulon Progo AKBP Anggara Nasution di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan sepanjang jalan nasional Yogyakarta-Purworejo yang masuk wilayah Kulon Progo ada tiga titik rawan kecelakaan, yakni Jalan Yogyakarta-Wates Kilometer 19 - 20 di Desa Sukoreno (Sentolo), Jalan Wates - Purworejo Kilometer 8 di Desa Sindutan (Temon), dan Jalan Daendels di Desa Karangwuni (Wates).

"Di Sukoreno, jalannya sangat menikung, dan biasanya pengemudi mengendari kendaraan sangat kencang. Kemudian Jalan Daendels dan Jalan Nasional (Wates-Purworejo) rawan karena jalurnya yang lurus dan pengendara mulai masuk titik jenuh," kata Anggoro.

Ia mengatakan jalur rawan kepadatan di Kulon Progo terdapat tiga titik yang masuk dalam pemetaan. Titik pertama di simpang empat Ngelo, Kecamatan Sentolo, titik kedua di simpang tiga Terminal Wates, Kecamatan Wates sedangkan titik terakhir di simpang tiga Congot, Kecamatan Temon.

"Kami sudah menempatkan pos pengamanan di titik kemacetan, sehingga kalau ada kepadatan atau kemacetan arus lalu lintas langsung diurai petugas," katanya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Maryanto mengatakan bahwa pihaknya juga bakal melakukan pantauan progres perbaikan kualitas jalan di ruas jalur utama dan alternatif. Koordinasi juga telah dilakukan Polres Kulon Progo dengan instansi-instansi terkait. Seperti di jalan layang (flyover) Ngelo yang belum dilengkapi lampu penerangan jalan umum (LPJU).

"Hal tersebut sudah kami komunikasikan dengan Dinas Perhubungan Kulon Progo," kata dia.

Ia mengatakan pihaknya sudah memasang sejumlah rambu-rambu dan rontek imbauan di sepanjang jalur mudik dan balik.

"Sejak 5 Juni, kami memasang rambu-rambu dan rontek, baik di jalur utama maupun jalur alternatif," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018