Jakarta (ANTARA News) - Guna `mencairkan` kepadatan arus balik H+4 Lebaran 2018 di sepanjang ruas jalan tol Cikampek menuju Jakarta pihak kepolisian kembali melakukan rekayasa lalu lintas lawan arus.

Rekayasa lawan arus ini dilakukan tidak hanya di ruas tol Cikampek menuju Jakarta, tetapi juga dilakukan di ruas jalan tol Cipali arah Jakarta. Manajemen lalu lintas untuk memperlancar arus balik ini mulai dilakukan pada pukul 11.00 WIB, dari kilometer (km) 132+000 sampai 126+600 arah Jakarta.

Rekayasa lawan arus juga dilakukan pihak kepolisian di ruas tol Cipali arah Jakarta dari km 169+000 sampai km 162+600 untuk menghindari perlambatan arus kendaraan. Semua dilakukan demi menghindari perlambatan akibat antrean masuk area istirahat di km 130 ruas tol Cipali arah Jakarta.

Meski demikian rekayasa ini tidak dilakukan di km 104 sampai km 100 untuk memperlancar arus menjelang area istirahat km 102 dan dari km 87+400 ke km 85 untuk memperlancar arus di area istirahat km 86 seperti yang dilakukan dua hari sebelumnya.

Arus balik kendaraan menuju Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Palimanan Utama meningkat tajam pada Rabu dini hari dengan antrean mengular sepanjang dua km lebih di loket pembayaran meskipun sudah dibuka 20 gardu masuk ruas tol Cipali.

GM Operasional PT Lintas Marga Sedaya MS Suyitno menjelaskan kendaraan yang melintas di Tol Cipali di GT Palimanan ke arah Jakarta meningkat signifikan rata-rata 3.983 kendaraan per jam sejak Selasa malam (19/6), pukul 22.00 WIB. Secara kumulatif jumlah kendaraan yang melintas itu lebih tinggi 12,48 persen dibanding tahun 2017.


Rekayasa di Cikampek

Jumlah kepadatan kendaraan arus balik ini melonjak dibanding dua jam sebelumnya di mana rata-rata kendaraan ke arah Jakarta masih mencapai 3.555 kendaraan per jam.

Pihak kepolisian juga melakukan rekayasa lawan arus lalu lintas di jalan Tol Cikampek ke Jakarta di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, setelah ada kepadatan kendaraan di siang hari. Petugas kepolisian dan pihak Jasa Marga memberlakukan rekayasa lawan arah mulai di km 52 hingga km 29.

Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengatakan sistem lawan arah menjadi salah satu upaya dalam mengurai kemacetan arus balik Lebaran. Selain melakukan sistem lawan arus pihaknya juga menerapkan sistem buka-tutup di pintu masuk menuju area istirahat sepanjang ruas tol Cikampek menuju Jakarta di wilayah hukum Polres Karawang.

Hal tersebut dilakukan karena antrean kendaraan yang akan masuk ke area istirahat sering memicu kemacetan di jalan Tol Jakarta-Cikampek ini. Dan dengan diterapkannya rekayasa lawan arus, kepadatan arus lalu lintas berkurang di jalur jalan tol Jakarta-Cikampek arah jakarta.

Petugas kepolisian dan Jasa Marga juga memberlakukan sistem satu arah (one way) dari Jalan Tol Cipali hingga Gerbang Tol Cikarang Utama, ruas Tol Jakarta-Cikampek pada sore hari.

Menurut Kapolres Karawang penerapan satu arah dilakukan atas koordinasi dari Korlantas Polri, dan pihaknya sudah meminta petugas untuk penerapan sistem ini di sejumlah titik jalan tol dan menyampaikan imbauan kepada pengendara yang berada di area istirahat jalur sebaliknya agar segera melanjutkan perjalanan menyusul dilakukannya sistem satu arah ini.

Pada pelaksanaan satu arah tersebut, petugas kepolisan dan Jasa Marga menutup pintu masuk GT Karawang Timur dan Karawang Barat serta Kalihurip. Itu dilakukan karena selama pemberlakuan satu arah, jalur arah Cikampek dan sekitarnya ditutup sehingga jalan tol Jakarta-Cikampek praktis hanya dilalui kendaraan dari arah Cikampek menuju Jakarta dan sekitarnya saja.

Sedangkan pengendara dari arah Jakarta menuju Cikampek dan sekitarnya diarahkan keluar gerbang tol terdekat untuk selanjutnya diarahkan melintasi jalan arteri.

Meski demikian sejumlah pengendara justru mengeluh karena terjebak macet di jalur rekayasa lawan arus, karena di jalur itu arus lalu lintas padat merayap, sedangkan di jalur biasa arus lalu lintas ramai lancar.

Sejumlah pengendara saat ditemui di km 44 mengeluhkan kondisi tersebut. Mereka menilai sistem lawan arus ini ternyata kurang menyelesaikan kemacetan.

Namun ada pula yang merasa diutungkan dengan rekayasa lalu lintas ini. Seorang pemudik asal Serang, Moh Safari mengaku diuntungkan dengan kebijakan satu arah sehari sebelumnya karena perjalanan dari Cirebon ke Serang, Banten, melalui jalan tol, bisa ditempuh dalam waktu tujuh jam.

"Alhamdulilah, berkat kebijakan satu arah itu, lancar sepanjang tol, kecuali memang di titik-titik rest area," katanya.


Area Istirahat

Area istirahat di jalur tol yang tidak mampu menampung seluruh kendaraan pemudik menjadi persoalan pada masa arus mudik maupun arus balik Lebaran 2018. Akhirnya pemudik memanfaatkan bahu jalan untuk beristirahat hingga memperbaiki kendaraannya.

Antrean panjang kendaraan yang hendak memasuki area istirahat di sejumlah titik jalan tol Cipali maupun Cikampek juga menjadi penyebab arus kendaraan tersendat dan akhirnya memicu kemacetan.

Pada masa arus balik H+4 Lebaran 2018, tidak hanya area istirahat yang dipadati kendaraan pemudik sehingga rawan menimbulkan kemacetan, tetapi juga setiap kolong jembatan penyeberangan yang ada di ruas tol Cipali.

Sejumlah petugas kepolisian yang berjaga di bawah jembatan penyeberangan tersebut memang bisa mencegah perilaku pemudik untuk berhenti dan membahayakan pemudik lainnya. Namun untuk kolong jembatan penyeberangan yang tidak dijaga terlihat kendaraan pemudik berhenti di bawahnya.

Petugas juga mengatur beberapa lokasi istirahat di luar bahu jalan karena untuk memasuki area istirahat rata-rata kendaraan memerlukan waktu 25 menit.

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018