Bengkulu (ANTARA News) - Puluhan relawan dari lintas komunitas di Kota Bengkulu, Minggu pagi menggelar aksi bersih Pantai Jakat yang dipenuhi sampah plastik dan ranting-ranting pohon.

"Ini bentuk kepedulian kami terhadap kondisi Kota Bengkulu yang sepertinya sudah darurat sampah," kata Ketua Forum Pemuda Peduli Bengkulu (FPPB), Feri Vandalis di sela-sela aksi bersih pantai tersebut, Minggu.

Ia mengatakan sampah yang berserakan di Pantai Jakat seharusnya ditangani secara komprehensif oleh pemerintah provinsi dan Kota Bengkulu.

Kondisi lingkungan yang dipenuhi sampah plastik yang dibuang oleh warga maupun yang terbawa arus laut ke tepi pantai harus diatasi dengan perencanaan dari hulu hingga hilir.

Kondisi ini sudah bertahun-tahun tapi tidak ada solusi yang komprehensif. Padahal Pantai Jakat ini adalah salah satu destinasi unggulan wisata, ucapnya.

Pantauan di Pantai Jakat, sampah plastik dan ranting pohon memenuhi tepi pantai yang berdampingan langsung dengan area berenang dan bermain air di pantai tersebut.

Menurut Feri, gerakan bersih pantai sudah dilakukan kelompok masyarakat khususnya anggota lintas komunitas sejak 2012.

Aksi tersebut kata dia lebih untuk menggugah pemerintah daerah untuk mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasi sampah yang menumpuk di tepi pantai itu.

"Pemerintah Bengkulu sudah menggaungkan tahun kunjungan wisata pada 2020 melalui program Visit Wonderful Bengkulu 2020?tapi sampah berserakan," kata dia.

Karena itu, menurut Feri pemerintah daerah baik provinsi maupun kota perlu duduk bersama untuk mengatasi persoalan sampah di kawasan wisata andalan tersebut.

Tidak hanya aparatur pemerintah, kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar objek wisata, termasuk para pedagang yang setiap hari berjualan di kawasan wisata itu juga perlu dilibatkan langsung.

Baca juga: 20 rumah terancam abrasi di Bengkulu

Pewarta: Helti Marini S
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018