Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti tak mengenal lelah karena dalam sehari, pria yang akrab disapa BKS itu mengunjungi tiga tempat di Medan, Kamis. Tentu ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi yang meminta agar para menterinya bekerja.

Di Medan ini adalah rangkian kerja Menhub mulai dari hari Rabu yang mengunjungi Perairan Selayer Provinsi Sulawesi Selatan kemudian lanjut ke Medan untuk menghadiri Dialog Kebangsaan Indonesia Maju yang diadakan oleh Kopertis Kampus se Sumatera Utara. Kemudian siang harinya Menhub menuju Danau Toba dengan menggunakan Helikopter dari Lanud Medan.

Selama di Danau Toba ini Menhub melakukan tabur bunga ke tempat kejadian kapal tenggelam yang sampai saat ini sejumlah 134 korban belum ditemukan.

Kemudian pada sore harinya Menhub mengunjungi Sekolah Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan untuk bersilaturhami. Terlihat muka Menhub masih tampak segar meski dari pagi telah melakukan kegiatan yang tentunya menguras tenaga.

Dalam silaturahminya di AMI, Menhub diharapkan dapat memberikan masukan dan semangat bagi para seluruh sivitas AMI. Dalam sambutannya, Menhub Budi Karya Sumadi memberikan "warning" terkait dengan adanya ancaman dari gerakan gerakan radikal.

"Saat ini Indonesia banyak upaya untuk melakukan hal yang tidak produktif yang berpotensi terjadinya perpecahan. Saya minta seluruh komponen di AMI untuk mencegah itu. Apabila ada benih-benih yang mengatakan Pancasila tidak relevan maka perlu di waspadai," kata Menhub dalam keterangan persnya.

Sementara terkait dengan usulan agar lulusan ini mendapatkan sertifikat agar mudah mendapat pekerjaan, Menhub mengaku sangat setuju. Karena ini penting, agar anak-anak bangsa Indonesia bisa bersaing di dunia internasional.

"Saya dari Makassar semalam langsung ke sini karena ingin bertemu bapak-ibu sekalian," ujarnya seraya mendapat tepuk tangan dari para hadirin.

Sesuai jadawal kunjungan ke AMI ini adalah menutup kegiatan kerja Menhub di Medan dan langsung kembali ke Jakarta. Dengan harapan kunjungan ini bisa membawa dampak positif terhadap masalah-masalah yang terjadi di Medan, sehingga sebagai bukti bahwa Pemerintah hadir di Medan.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018