Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah mengemukakan dibutuhkan lembaga khusus untuk mengurusi anak bangsa yang berhasil menjadi juara internasional dalam berbagai bidang.

"Ini sebagai wujud komitmen negara terhadap anak bangsa," katanya di Jakarta, Jumat.

Prestasi warga negara Indonesia di tingkat dunia banyak bermunculan di berbagai bidang, mulai bidang olahraga, keilmuwan, keagamaan hingga seni dan budaya.

"Namun sayangnya, saat ini belum ada lembaga khusus yang mengurus mereka yang berprestasi di tingkat dunia," tambahnya.

"Saya kira belajar dari fenomena Zohri kemarin yang menjadi viral sehingga semua merasa peduli dengannya," lanjutnya.

Namun, menurut dia tidak sedikit para juara dunia dari Indonesia di berbagai bidang tapi sepi dari perhatian negara.

Capaian warga negara di pentas dunia banyak muncul di berbagai bidang seperti olimpiade matematika dalam International Matehmatical Olymipade (IMO) yang menjadikan Indonesia masuk peringkat ke-10 dunia awal Juli 2018.

Begitu juga Fauzan Noor seorang juara dunia Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) di Praha, awal tahun 2018.

"Namun nasib para juara ini tidak sedramatis Zohri yang mendapat perhatian luas hingga Presiden. Kita harus merombak cara negara menghargai para juara dunia ini," kata politisi PAN ini.

Menurut dia, harus ada sistem yang baku dalam memperlakukan warga negara Indonesia yang telah mengharumkan nama di panggung internasional.

Dengan cara ini, tidak ada kesan negara tebang pilih dalam memperlakukan para juara.

Untuk itu, pemerintah bisa membentuk lembaga khusus yang fokus menangani para juara dunia dari Indonesia atau lembaga yang sudah ada, namun fokus urus para juara.

"Mulai soal penghargaan, pembinaan, termasuk mempersiapkan untuk masa tuanya. Ini penting sebagai bentuk negara mengapresiasi para juara," kata Anang.

Baca juga: Presiden Jokowi minta Zohri tingkatkan prestasi

Baca juga: Emas satu kilo sambut Zohri di bandara

Baca juga: PB WI janjikan bonus untuk juara dunia junior di Brasil

Pewarta: Sri Muryono
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018