Jakarta (ANTARA News) - Mantan Paban II/Jemen Srenum TNI Kolonel Arh Chandra Wijaya resmi menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) dalam upacara serah terima jabatan yang dipimpin oleh Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Selasa.

Sementara Brigjen TNI Alfret Denny D. Tuejeh yang sebelumnya menjabat Kadispenad akan menjabat Kasdam XII/Tanjungpura.
     
Selain itu, jabatan Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat (Kadisbintalad) juga diserahterimakan dari Brigjen TNI Abdul Karim kepada Brigjen TNI Asep Syaripudin. Sedangkan Brigjen TNI Abdul Karim akan memasuki masa pensiun. 
       
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dalam amanatnya dibacakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman mengatakan, di bawah kepemimpinan Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh, Dispenad telah bertransformasi menjadi satuan yang modern, profesional serta efektif dalam mengelola penyampaian informasi dalam rangka mengukuhkan citra baik TNI AD, secara internal maupun eksternal.
     
"Hal ini ditandai dengan tetap tingginya kepercayaan publik kepada TNI AD sebagai bagian dari TNI," katanya. 
     
Di tengah mandala perang informasi saat ini, lanjut Mulyono, penguasaan media massa dan kemampuan untuk menyampaikan pesan tertentu kepada publik adalah hal yang sangat penting  dimiliki oleh TNI AD. 
     
"Hal-hal positif yang kita lakukan menjadi kurang bernilai apabila tidak diketahui dan direspons secara positif oleh publik. Sebaliknya, hal-hal kecil yang bersifat negatif akan menimbulkan kerugian besar bila diekspose, apalagi sampai dimanipulasi oleh pihak lain," tuturnya. 
     
Ditegaskan Jenderal bintang empat ini, tugas Dispenad di masa yang akan datang juga tidak semakin ringan dengan tiada hentinya perkembangan serta inovasi media sosial dan media massa yang sudah menjadi kebutuhan pokok setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. 
       
Penyebaran berita dan informasi palsu serta ujaran kebencian menjadi wabah yang dapat menimbulkan kerawanan sosial jika tidak diantisipasi dengan baik. 
       
"Untuk menghadapi hal tersebut, Dispenad sebagai penyokong fungsi penerangan harus meningkatkan kapasitasnya agar mampu menguasai ruang publik melalui kemandirian informasi. Hal ini diwujudkan dengan kemampuan membangun hubungan yang kuat dengan media," kata Mulyono. 
       
Menurut dia, masih adanya berbagai bentuk pelanggaran yang dilakukan oknum prajurit dan PNS TNI AD, hendaknya menjadi cambuk bagi Disbintalad untuk menemukan formulasi teknik dan metode yang tepat untuk membina mental prajurit dan PNS TNI AD yang kekinian. 
       
Pesatnya perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan masuknya berbagai budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Bangsa dan Jati Diri kita sebagai Prajurit TNI, antara lain konsumerisme, individualisme, hedonisme dan radikalisme.
       
Ia juga meminta kepada Kadisbintalad untuk terus meningkatkan dan menjadi ujung tombak dalam pembinaan mental rohani, ideologi serta kejuangan prajurit dan PNS termasuk keluarganya.
     
TNI AD sangat membutuhkan sikap mental prajurit di seluruh tataran yang tangguh dan berani serta mau berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas dalam menghadapi tantangan seberat apapun dalam tugas.

Baca juga: Kadispenad: Agus Harimurti tengah proses pengunduran diri

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018