yang membuat berbeda program TMMD di Kabupaten Jembrana adalah TNI juga menyentuh hal-hal budaya
Negara, Bali  (ANTARA News) - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Jembrana yang telah selesai pelaksanaannya menjadi berbeda karena TNI  turut terlibat dalam kegiatan melestarikan kebudayaan dengan membangun tempat turun kerbau makepung yang merupakan budaya khas daerah tersebut.

"Tim Pengawasan Dan Evaluasi Markas Besar TNI melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Jembrana, Bali  yang membuat berbeda program TMMD di Kabupaten Jembrana adalah TNI juga menyentuh hal-hal budaya," kata ketua tim Brigjen Wegig Poertjahjo, saat berkunjung ke Desa Delodbrawah, Kecamatan Mendoyo, Kamis.

Ia mengaku baru tahu ada pacuan kerbau khas Kabupaten Jembrana, dan semakin membuatnya bangga dengan kekayaan budaya Indonesia, apalagi TNI turut terlibat dalam melestarikan kebudayaan tersebut.

Baca juga: 150 prajurit TNI akan bangun 20 rumah warga Biak

Tim pengawasan dan evaluasi berkunjung ke lokasi untuk memastikan program TMMD bermanfaat bagi masyarakat, karena hal itu menjadi tujuan utama dari program ini.

Sedangkan Komandan Kodim 1617 Jembrana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok dalam pemaparannya mengatakan, program kerja TMMD yang meliputi pembangunan jalan rabat beton, MCK untuk masyarakat, bedah rumah dan jalan turun untuk kerbau makepung sudah selesai dikerjakan.

"Selain pembangunan fisik, kami juga membaur dengan masyarakat lewat berbagai macam lomba serta memberikan penyuluhan kepada warga," katanya.

Bupati Jembrana I Putu Artha yang juga hadir menerima kedatangan tim dari Mabes TNI ini mengatakan, TMMD sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerahnya sehingga pihaknya berharap program ini selalu berjalan.

Menurut dia, pemerintah kabupaten dan masyarakat Jembrana selalu siap menerima serta membantu program TMMD, karena juga bisa untuk memotivasi masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan.

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018