Jakarta (Antara News) - Tim Amirul Hajj memastikan penyelenggaraan ibadah haji jamaah Indonesia berlangsung lancar dengan mengecek berbagai fasilitas dan sarana.

Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga anggota Amirul Hajj 2018 Agus Sartono dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan kloter haji yang tiba tidak perlu lagi menunggu koper dan proses keimigrasian hanya membutuhkan waktu satu jam yang dalam penyelenggaraan sebelumnya bisa memakan waktu empat sampai lima jam.

Agus mendengarkan langsung respons positif dari jamaah haji Indonesia terkait hotel, makanan serta sarana transportasi. Jamaah berharap agar kondisi baik terus berjalan lancar hingga kepulangan kloter terakhir.  Di Mekkah pula, dilangsungkan Rakor Tim Haji di Dakker Mekkah tanggal 12 Agustus 2018. Rapat dipimpin oleh Menteri Agama selaku Amirul Hajj diikuti seluruh Anggota Amirul Hajj; Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi; Dirjen Haji Kemenag; Irjen Kemenag; Pejabat Eselon 2 Ditjen Haji Kemenag; Konjen RI di Jeddah; Serta seluruh Tim Penyelenggara Haji Indonesia.

Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali dalam rapat koordinasi tim haji yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Mekah melaporkan bahwa hingga tanggal 12 Agustus 2018 telah tiba 437 Kloter dari 511 Kloter dengan jumlah jamaah haji 175.923 orang disertai petugas sebanyak 2.185 orang. 

Profil jamaah menunjukan bahwa 27,9 persen ibu rumah tangga, 21,2 persen PNS, 30,4 persen swasta atau pedagang, selebihnya petani, nelayan dan lainnya. 

Sementara itu 65,5 persen jamaah haji dari wilayah Jawa timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sedangkan sisanya dari luar Jawa. 

Dilihat dari usia, 35,2 persen jamaah haji berusia antara 51-60 tahun; 26,7 persen berusia 41-50 tahun; 23,6 persen berusia 61-74 tahun, 11 persen berusia dibawah 40 tahun dan 3,5 persen berusia diatas 74 tahun. 

Masa tunggu terlama di Kabupaten Bantaeng dengan antrean calon jamaah haji mencapai 39 tahun, Kabupaten Wajo dan Pinrang masa tunggu hingga 26 tahun.

Hingga tanggal 12 Agustus 2018, tim Kesehatan melaporkan bahwa terdapat 54 jamaah meninggal dunia. Angka ini turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 68 orang. 

Pemerintah berharap tren perbaikan ini terus berlanjut hingga pascaibadah Armina. Pemerintah berkomitmen kualitas penyelenggaran haji senantiasa terus ditingkatkan seperti pengawasan kualitas makanan dilakukan secara ketat. 

Terjadi  dua kasus Pengawas dan Baladiah menemukan bahan baku daging dan ayam yang tidak memenuhi standar dan berujung pada pemberian sanksi pada penyedia katering. Selain itu ada dapur yang disegel karena tidak memenuhi syarat ketentuan seperti suhu makanan yang tidak sesuai.

Langkah-langkah tersebut menunjukan bahwa berbagai masukan, saran dan perhatian dari Menko PMK saat mengadakan Rakor Persiapan bersama Menteri Agama dan Menteri Kesehatan bulan April 2018 benar-benar dilaksanakan.

Rencananya, Agus Sartono bersama rombongan Amirul Hajj lainnya akan melaksanakan peninjauan mendampingi Menteri Agama di berbagai fasilitas pelayanan haji 2018. 

Agus menegaskan, bahwa perbaikan penyelenggaraan haji dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari indeks kepuasan pelayanan haji yangg terus meningkat.

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Amirul Hajj akan pantau pelayanan haji
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Amirul hajj tiba di Arab Saudi

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018