Di atas kertas memang India lebih kuat dari kami. Wajar jika kami kalah, namun ini menjadi kesempatan bagi kami untuk berbenah,”
Jakarta (ANTARA News) - Timnas bola tangan putri Malaysia kalah telak dari timnas India dengan skor 19-54 dalam pertandingan klasifikasi 5-8 di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu sore.

Timnas Malaysia baru berhasil membuat gol pada menit ke 7 melalui tangan kapten timnas Farah Atifah Ahmad. Sementara timnas India sudah membuat gol pada menit 2 detik dan terus menambah gol hingga menit ke 6 sebelum pada akhirnya dibalas oleh Malaysia.

Pada babak pertama tim putri Malaysia hanya memasukan 5 bola ke gawang India, saking ketatnya pertahanan tim asuhan Lal Mohinder itu. Sementara timnas India berhasil membuat 19 gol ke Malaysia.

Sementara pada babak kedua Malaysia berhasil membuat 14 gol ke gawang India, sementara India berhasil membuat 35 gol ke gawang Malaysia.

Pelatih Malaysia Syihabuddin Ismail usai pertandingan ia mengatakan bahwa secara kekuatan India lebih kuat dari Malaysia.

“Di atas kertas memang India lebih kuat dari kami. Wajar jika kami kalah, namun ini menjadi kesempatan bagi kami untuk berbenah,” katanya.

Ia mengatakan dengan fisik yang tak sebanding dengan India timnya kesulitan saat hendak memasukan bola ke gawang lawan.

Namun ia memuji para pemainnya karena sudah bekerja keras sehingga bisa memasukan 19 gol ke gawang yang dijaga secara bergantian oleh kiper India yakni Shil Nina, Kajal dan Kumari Diksha.

Timnas bola tangan Putri Malaysia dalam lima kali pertandingan semenjak dimulainya babak penyisihan, terus mengalami kekalahan telak. 

Saat bertemu dengan Indonesia, Malaysia kalah 15-23, melawan Jepang 3-64, melawan Thailand 12-40 dan saat melawan Hong Kong, China kalah 15-40.

Dalam pertandingan itu pencetak gol terbanyak berasal dari tiga pemain India yakni Devi Khila, Deepa San Gupta Indu dengan jumlah gol 8. Sementara dari Malaysia adalah Atifah Farah Ahmad dengan jumlah gol 7 dari total 10 tembakan ke gawang India.

Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018