"Masyarakat tetap tenang dan tidak usah panik karena pemerintah akan berupaya untuk mengatasinya, dan membuat terobosan-terobosan mengatasi masalah ini, karena kalau dolar naik terus akan berdampak pada utang kita dan lainnya," katanya di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, pemerintah juga perlu segera mengambil langkah kebijakan. Belanja negara baik APBN dan APBD juga diminta tepat sasaran. Sejumlah proyek infrastruktur yang banyak mengandung impor dan dinilai tidak signifikan segera dikoreksi.
Menurut dia, dengan nilai rupiah yang terus merosot hingga Rp15.000 per dolar AS, maka hal itu telah jauh dari asumsi APBN 2018 sebesar Rp13.500 per dolar AS. Selisih Rp1.500 selain berdampak pada utang juga perlu diwaspadai dampaknya terhadap inflasi.
Sementara itu, saat ini, nilai tukar dolar AS terus menguat dan mendekati level Rp15.000 per dolar AS.
Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar Rupiah pada Selasa mencapai Rp14.840 per dolar, melemah dibandingkan hari sebelumnya Rp14.767 per dolar AS.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
