ada interaksi dengan 250 perusahaan atau organisasi yang berhasil menarik para investor baik lokal maupun internasional untuk mengembangkan sektor kelistrikan Indonesia
Jakarta, (ANTARA News) - Ratusan investor tertarik untuk menjajaki peluang kerja sama mengembangkan potensi sektor kelistrikan di Indonesia, kata Sekretaris Jenderal Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Heru Dewanto.

Melalui keterangan tertulis yang diterima AntaraNews di Jakarta, Senin, ia mengatakan bahwa ada interaksi dengan 250 perusahaan atau organisasi yang berhasil menarik para investor baik lokal maupun internasional untuk mengembangkan sektor kelistrikan Indonesia.

Pembicaraan yang berkonsep diskusi dengan investor tersebut, mulai dari infrastruktur ketenagalistrikan dan kaitannya dengan TKDN, energi baru terbarukan, hingga teknologi penyimpanan energi.

PennWell, perusahaan penyelenggara pameran internasional, bekerja sama dengan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), berinisiatif mendatangkan para investor tersebut guna berdiskusi persoalan ketenagalistrikan.

Sebelumnya, Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Supangkat Iwan Santoso menyebutkan konferensi ini dihadiri lebih dari 7,500 pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, baik professional maupun akademisi.

Salah satu kegiatan menarik dalam diskusi adalah adanya sebuah lokakarya setengah hari mengenai aplikasi penyimpanan energi atau energy storage di wilayah Asia Tenggara.

Latar belakang tema tersebut mengingat industri penyimpanan energi atau baterai saat ini dilihat sebagai salah satu faktor penting dalam pengembangan energi terbarukan dan diharapkan dapat menjadi salah satu industri pendukung utama dalam sektor ketenagalistrikan modern.

"Inovasi merupakan hal yang penting dalam keberlanjutan industri energi di Indonesia mengingat dinamisnya berbagai perubahan dan tantangan sesuai perkembangan zaman yang dihadapi saat ini, yang bahkan berbagai perusahaan multinasional besar pun harus terus berinovasi untuk dapat bertahan," ujar Supangkat.

Dalam lokakarya ini juga didiskusikan berbagai topik menantang, seperti resiko yang terkait dalam bisnis penyimpanan energi termasuk cara mengukur dan menghitung resikonya sehingga diharapkan nantinya pelatihan ini dapat memberikan hasil yang beguna bagi para pengembang, pemilik usaha, investor, pemerintah, pemasok, analis kebijakan, analis bisnis, ekonom dan lain sebagainya.

Kegiatan lain yang tak kalah menarik dalam rangkaian acara diskusi konferensi adalah Energy Innovation Challenge (EIC), yang merupakan ajang untuk memberikan kesempatan bagi para inovator dalam menyalurkan berbagai ide dan memperlihatkan inovasi unggulan di bidang pemberdayaan energi.

Sementara itu, Heather Johnstone selaku Direktur Acara POWER-GEN Asia, menyatakan dengan berpartisipasi dalam acara Energy Innovation Challenge, semua peserta akan dapat memberikan ide cemerlang mereka dan mendapatkan pengalaman memberikan persentasi di depan para juri dan audiens Power-GEN Asia, yang mana para kontestan yang terpilih pun akan dapat memperluas koneksi mereka dengan para pelaku industri energi.

Energy Innovation Challenge ini merupakan bagian penting dalam acara Hari Listrik Nasional ke-73/POWER-GEN Asia 2018 yang bertemakan "Hari Listrik Nasional (HLN) ke-73 POWER-GEN Asia 2018 dan bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan pada 18-20 September 2018.
Baca juga: Konferensi hari listrik bahas aplikasi penyimpanan energi

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018